get app
inews
Aa Text
Read Next : Jejak Kemerdekaan: Peristiwa Penting 17 Agustus 1945 di Pemalang

Hujan di Pemalang: Fenomena Unik di Tengah Puncak Musim Kemarau

Rabu, 20 Agustus 2025 | 13:11 WIB
header img
Hujan mengguyur wilayah Pemalang pada Agustus 2025 dalam sepekan dengan intensitas sedang dan lebat. Foto: Istimewa

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Menurut prediksi BMKG, puncak musim kemarau di wilayah Jawa Tengah—termasuk Pemalang—diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2025, dengan dominasi Zona Musim (ZOM) mencapai 79,6%. Ini menunjukkan bahwa wilayah Pemalang secara umum sedang berada pada fase kemarau terpanas.

Namun demikian, prediksi ini juga memetakan kondisi curah hujan yang di atas normal di beberapa wilayah, terutama saat memasuki tahap transisi musim, sehingga potensi hujan lokal tetap mungkin terjadi meskipun secara umum dominan kering.

Pantauan iNews Pemalang, Rabu (20/8/2025), dalam sepekan terakhir hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin turun di wilayah Pemalang bagian selatan dan utara.

Kejadian Hujan di Jawa Tengah Selatan Relevansi untuk Pemalang

BMKG mencatat fenomena hujan yang cukup signifikan di wilayah selatan Jawa Tengah hingga pertengahan Agustus. Data menyebut bahwa sejak 1–14 Agustus 2025, tercatat 7 hari hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Salah satu titik terparah terjadi di Bendung Ketenger, Baturraden (Kabupaten Banyumas), dengan curah hujan mencapai 103 mm per hari—kategorinya “sangat lebat”.

Walau Pemalang tidak langsung disebut, tren meningkatnya curah hujan di kawasan selatan menunjukkan bahwa fenomena hujan di tengah musim kemarau bukan hanya terjadi di selatan Jawa Tengah, tetapi juga bisa memengaruhi daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Pemalang. 

Dinamika Atmosfer Penyebab Hujan di Musim Kemarau

Fenomena hujan yang terjadi saat musim kemarau ini didorong oleh mekanisme atmosfer kompleks seperti aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), gelombang tropis (Kelvin, Rossby, Mixed Rossby‑Gravity), serta zona konvergensi dari sirkulasi siklonik di Samudra Hindia dan pesisir Jawa.

Kondisi-kondisi ini menciptakan atmosfer yang cukup labil meskipun musim kemarau telah memasuki puncaknya.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut