get app
inews
Aa Text
Read Next : Bella Shofie Mundur dari Jabatan Anggota DPRD Buru, Sampaikan Langsung Lewat Media Sosial

Buntut Kemarahan Publik: NasDem Copot Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI

Senin, 01 September 2025 | 14:06 WIB
header img
Partai NasDem resmi menonaktifkan dua kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dari keanggotaan DPR RI. Foto: Tangkapan Layar

JAKARTA, iNewsPemalang.idPartai NasDem resmi menonaktifkan dua kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dari keanggotaan DPR RI. Keputusan ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh dan Sekjen Hermawi Taslim pada Minggu (31/8/2025), dan berlaku mulai Senin, 1 September 2025.

"DPP Partai NasDem menyatakan, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem," ujar Hermawi dalam keterangan resmi.

Hermawi menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan suara publik yang kecewa terhadap pernyataan kedua kader tersebut. “Aspirasi masyarakat adalah napas perjuangan Partai NasDem. Jika ada kader yang mencederai perasaan publik, maka itu bentuk penyimpangan terhadap garis perjuangan partai,” ucapnya.

Pernyataan Blunder Picu Kemarahan Publik

Langkah tegas NasDem ini tak lepas dari gelombang kritik terhadap Sahroni dan Nafa Urbach yang belakangan menjadi sorotan publik. Sahroni menuai kecaman setelah menyebut orang yang mengusulkan pembubaran DPR sebagai "tolol" dan mendukung penangkapan massa aksi, termasuk anak-anak, oleh aparat.

Sementara itu, Nafa Urbach dianggap tak sensitif terhadap situasi publik usai membela kenaikan tunjangan DPR dengan alasan kemacetan dari rumahnya di Kebayoran menuju Gedung DPR.

Pernyataan mereka menyulut emosi di tengah panasnya gelombang demonstrasi yang meletup sejak 25 Agustus lalu. Aksi protes menolak kenaikan tunjangan anggota dewan semakin meluas setelah tragedi tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas mobil Brimob saat aksi di Jakarta pada 28 Agustus.

Aksi Meluas, Kantor Pemerintah Dibakar

Unjuk rasa yang awalnya berlangsung di Jakarta kini merembet ke berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, hingga Makassar. Demonstrasi diwarnai bentrokan, pembakaran halte, kantor polisi, hingga perusakan fasilitas umum.

Puncaknya terjadi di Surabaya pada Sabtu (30/8/2025), ketika massa membakar kantor Gubernur Jawa Timur. Situasi ini makin memperkeruh hubungan publik dengan para wakil rakyat yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Dengan menonaktifkan Sahroni dan Nafa, NasDem berupaya menegaskan komitmennya mendengarkan suara rakyat. Namun, apakah langkah ini cukup untuk meredam amarah publik? Waktu yang akan menjawab.

 

Pesan Redaksi iNews:

Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut