get app
inews
Aa Text
Read Next : Tren Bendera One Piece: Dari Indonesia hingga Nepal dan Prancis, Jadi Simbol Perlawanan Global

Jakarta Bersiap: 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Besar Ojol dan Mahasiswa

Rabu, 17 September 2025 | 13:44 WIB
header img
Jakarta kembali bersiap menghadapi demonstrasi ojol dan mahasiswa. Foto: Tangkapan layar

JAKARTA, iNewsPemalang.id – Ibu Kota kembali bersiap menghadapi gelombang demonstrasi besar. Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa dari berbagai aliansi dijadwalkan turun ke jalan pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini digelar bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, membawa tuntutan utama soal potongan biaya layanan aplikasi ojol.

Kepolisian pun tak tinggal diam. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi bahwa sebanyak 6.118 personel gabungan telah disiagakan guna mengamankan jalannya aksi di dua titik strategis: kawasan Istana Negara dan Gedung DPR/MPR RI.

“Khusus pengamanan aksi demonstrasi di kawasan Istana dan DPR/MPR, kami siagakan 6.118 personel,” tegas Susatyo dalam keterangan resminya, Rabu (17/9/2025).

Rekayasa Lalu Lintas Bersifat Situasional

Guna mengantisipasi kepadatan arus kendaraan, pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas secara situasional. Kebijakan ini akan menyesuaikan dengan jumlah dan pergerakan massa aksi di lapangan.

“Rekayasa lalin akan kami terapkan situasional, bergantung pada eskalasi massa di titik-titik aksi,” imbuh Susatyo.

Imbauan Tegas

Pihak kepolisian juga mengingatkan seluruh peserta aksi agar menjaga ketertiban dan menghindari tindakan destruktif. Pembakaran ban, perusakan fasilitas umum, dan penutupan jalan secara paksa dilarang keras.

“Silakan menyampaikan aspirasi, namun tetap dalam koridor hukum dan ketertiban umum. Kepolisian hadir untuk menjamin keamanan semua pihak,” ujar Susatyo, mengingatkan.

Tuntutan Utama

Aksi ini diorganisir oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, yang menggandeng sejumlah elemen mahasiswa, termasuk BEM Universitas Indonesia dan berbagai aliansi kampus lainnya. Tuntutan utama mereka adalah menurunkan potongan biaya layanan aplikator menjadi maksimal 10 persen, yang dinilai terlalu memberatkan pengemudi.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut