Presiden Prabowo Dikawal Ketat Jelang Diplomasi di Sidang Umum PBB, Isu Palestina Jadi Sorotan
             
            
             NEW YORK, iNewsPemalang.id - Presiden Prabowo Subianto, menarik perhatian internasional saat hadir dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Kehadirannya dikawal ketat menjelang sesi debat terbuka, yang turut dihadiri sejumlah tokoh global, termasuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Prabowo disambut hangat saat tiba di salah satu hotel Kota New York pada Sabtu, 20 September 2025. Para diaspora Indonesia berkumpul, berdiri berjajar di sepanjang jalan sekitar hotel, membawa semangat untuk menyambut langsung kehadiran Kepala Negara.
                                                        Tim pengamanan gabungan dari Paspampres, aparat keamanan AS, dan protokol PBB diterjunkan untuk mengawal agenda Prabowo. Prosedur keamanan ekstra ketat diterapkan di seluruh titik akses, mulai dari pintu masuk gedung hingga ruang sidang utama.
“Pengamanan dalam forum internasional semacam ini memang sangat ketat, terlebih dengan kehadiran banyak kepala negara dan tokoh dunia,” kata seorang pejabat keamanan.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025). Direncanakan jadi pembicara di urutan ketiga, Prabowo dikabarkan akan menyinggung terkait isu Palestina di sidang tersebut.
                                                        Pernyataan Tegae Prabowo di KTT D8 Jadi Sorotan Internasional
Sebelumnya, Prabowo sempat menyampaikan pernyataan tegas tentang isu Palestina dalam pidatonya di KTT D8 di Kairo, Mesir, pada Desember 2024 lalu. Ia menyinggung bahwa suara-suara negara muslim tidak dihormati hingga HAM tidak diperuntukkan bagi negara muslim.
"Saya menyerukan persatuan, saya menyerukan kerja sama. Saya menyerukan untuk mari kita negara-negara muslim menyadari apa yang terjadi. Kita sedang tidak dihormati. Mereka tidak peduli dengan suara kita. Sekali lagi saya katakan mereka tidak peduli dengan suara kita. Hak asasi manusia bukan untuk orang muslim. Inilah kenyataannya, ini sangat menyedihkan," ungkap Prabowo.
                                                        Selama sidang, Prabowo dijadwalkan untuk menyampaikan pandangan Indonesia tentang sejumlah isu global, termasuk perdamaian dunia, ketahanan pangan, serta stabilitas kawasan, dan yang terutama mengenai kemerdekaan Palestina. Debat terbuka ini diprediksi bakal berlangsung dinamis, mengingat banyaknya pemimpin dunia dengan latar belakang politik yang beragam.
Fokus Media Internasional
Kehadiran Prabowo di panggung PBB tidak luput dari sorotan media internasional. Banyak yang menunggu bagaimana gaya diplomasi dan kemampuan retorika Prabowo diuji dalam forum internasional pertama setelah terpilih sebagai Presiden.
                                                        “Ini bukan sekadar pidato formal. Yang lebih penting adalah bagaimana Prabowo memposisikan Indonesia di tengah ketegangan geopolitik global yang semakin kompleks,” ujar seorang pengamat hubungan internasional.
Bagi masyarakat Indonesia, banyak harapan ditempatkan pada sosok Prabowo untuk mengangkat suara bangsa di tengah dinamika global. Isu-isu krusial seperti perjuangan Palestina, krisis pangan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik menjadi topik-topik yang dinanti dalam pidatonya.
Sementara itu, di balik ketegangan dan kompleksitas geopolitik, Prabowo diperkirakan akan mempertegas komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
                                                        Kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB kali ini juga mengakhiri sepuluh tahun absen Indonesia dari forum internasional tersebut. Biasanya, Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden atau Menteri Luar Negeri pada Sidang Umum PBB. Namun, kali ini, Prabowo akan menjadi Presiden pertama dalam satu dekade yang tampil langsung di forum bergengsi tersebut.
Dengan sorotan dunia yang tertuju padanya, Prabowo Subianto tak hanya berbicara sebagai Presiden Indonesia, tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa suara negara besar Asia Tenggara ini untuk disuarakan di panggung global.
Editor : Aryanto