get app
inews
Aa Text
Read Next : Dana Desa Hingga Agustus 2025 Sudah 81,46 Persen, Bupati Pemalang: Masyarakat Harus Terlibat!

Komunitas Monyet Candi Batur, Daya Tarik Unik Wisata Alam di Pemalang

Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:24 WIB
header img
Melihat kelucuan komunitas monyet di Candi Batur, destinasi wisata alam di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Foto: Istimewa

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, terdapat destinasi wisata yang unik dan jarang ditemui di tempat lain: Komunitas Monyet Candi Batur. Meski namanya menyandang kata “candi”, kawasan ini bukanlah situs purbakala, melainkan hutan lindung seluas 3–4 hektar yang menjadi rumah bagi ribuan monyet ekor panjang.

Lokasi ini telah lama dikenal sebagai rest area alami yang kerap disinggahi pengendara jalur Pemalang–Purbalingga maupun wisatawan yang mencari suasana alam segar. Namun yang menjadikannya istimewa adalah keberadaan ratusan hingga ribuan monyet liar yang hidup bebas dan berinteraksi cukup dekat dengan manusia.

Kawanan Jinak di Habitat Alami

Menurut keterangan warga setempat, populasi monyet di kawasan Candi Batur diperkirakan mencapai sekitar 1.200 ekor. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan hidup dalam ekosistem hutan lindung yang dikelola oleh desa. Jenis yang mendominasi adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), satwa yang dikenal cerdas dan memiliki struktur sosial kompleks.

Uniknya, monyet-monyet ini sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Wisatawan dapat memberi makan langsung — biasanya berupa kacang atau pisang yang dijual oleh warga sekitar. Banyak pengunjung mengaku senang dengan pengalaman memberi makan karena monyet-monyet tersebut tidak agresif dan justru terlihat ramah.

“Anak-anak senang sekali. Bisa lihat monyet dari dekat, bahkan mereka mendekat saat kita pegang makanan,” ujar Ratna (30), salah satu pengunjung asal Purbalingga, Selasa (21/10/2025).

Mitos dan Nilai Budaya

Lebih dari sekadar objek wisata alam, Candi Batur juga menyimpan beragam kepercayaan dan mitos lokal. Warga meyakini bahwa memberi makan monyet di kawasan ini bisa mendatangkan keberkahan atau rejeki. Ada pula larangan tak tertulis untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau muda, karena diyakini dapat mengganggu "penjaga gaib" kawasan tersebut.

Tak jauh dari jalur utama, terdapat mata air alami yang dianggap keramat oleh warga dan kerap dijadikan tempat mengambil air untuk keperluan ritual.

Kepercayaan-kepercayaan ini menambah lapisan nilai budaya yang kental dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik pada aspek spiritual dan tradisi lokal.

Potensi Ekonomi dan Konservasi

Kawasan Candi Batur telah memberi dampak nyata bagi perekonomian warga Desa Bulakan. Beberapa pedagang menggantungkan penghasilan dari penjualan makanan untuk monyet atau kuliner lokal bagi wisatawan. Keberadaan komunitas monyet ini juga mendorong pengembangan desa wisata, yang perlahan-lahan mulai membenahi fasilitas dan promosi.

Dari sisi lingkungan, kawasan hutan lindung ini menyimpan potensi konservasi penting. Jika dikelola dengan baik, ekosistem monyet dan flora di dalamnya bisa menjadi aset jangka panjang yang berkelanjutan.

Namun demikian, pengelolaan juga menghadapi tantangan. Kebiasaan memberi makan langsung kadang membuat monyet terlalu dekat dengan kendaraan atau barang milik pengunjung. Beberapa laporan menyebut monyet mencopot spion motor atau merebut makanan dari tangan.

Perlu Edukasi dan Pengelolaan Bijak

Pemerintah desa bersama masyarakat diharapkan terus melakukan edukasi kepada pengunjung agar tetap menjaga jarak aman dan menghormati aturan lokal. Pembatasan interaksi langsung, penyediaan tempat makan khusus untuk monyet, serta pelestarian hutan dan sumber mata air menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Candi Batur adalah contoh destinasi wisata yang memadukan kekayaan alam, kearifan lokal, dan peluang ekonomi. Komunitas monyet di tengah hutan lindung bukan hanya tontonan menarik, tetapi juga pengingat bahwa harmoni antara manusia dan satwa liar bisa terjadi selama dijaga dengan bijak.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut