get app
inews
Aa Text
Read Next : Hujan Deras, Jembatan Kali Bugel di Purbalingga Ambruk, Akses Warga Terputus

Warga Panik, Pergerakan Tanah di Maribaya Purbalingga Kian Mengkhawatirkan, 6 Rumah Roboh

Minggu, 16 November 2025 | 21:35 WIB
header img
Pergerakan tanah di Desa Maribaya Purbalingga akibatkan 6 rumah roboh. Foto: Dok. BPBD Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPemalang.idPergerakan tanah melanda Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sejak Jumat (14/11/2025) hingga Sabtu (15/11/2025), setelah kawasan itu diguyur hujan deras selama sepekan. Dampaknya cukup serius: 21 rumah rusak dan 51 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dampak tanah bergerak mengakibatkan retakan sepanjang lebih dari 500 meter dengan kedalaman hingga 4 meter membelah permukiman. Sejumlah rumah roboh, sementara lainnya bergeser dan dinilai tak lagi layak ditempati. Dari total rumah terdampak, enam bangunan ambruk dan 15 rumah dikosongkan karena berisiko runtuh. Pondasi menggantung, tiang patah, dan dinding retak membuat warga semakin waswas akan potensi longsor susulan.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Revon Hanprindiat, mengatakan timnya melakukan pemantauan dan penanganan darurat sejak pergerakan tanah pertama kali terdeteksi pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Semua warga telah dievakuasi dan dapur umum sudah disiapkan. Pergerakan tanah masih berlangsung meski cenderung melambat,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (16/11/2025) sore.

Menurut Revon, retakan di Dusun Karangtengah RT 04–05/RW 03 terus bertambah karena curah hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil. Amblasan kini mencapai 2–3 meter, bahkan bertambah sekitar 1 meter sejak pemantauan terakhir. Retakan berbentuk tapal kuda berdiameter 100 meter kini melebar hingga 60 cm, sementara rekahan lain meluas dari 50 cm menjadi 1–4 meter.

Seorang warga setempat mengisahkan kondisi di sekitar rumahnya yang terus bergerak.

“Tanah miring dan amblas, terus bergerak. Amblasnya sudah setengah meter, mungkin sekarang lebih. Rumah sudah dikosongkan, kami memilih mengungsi karena takut,” ujarnya.

Seluruh warga dengan rumah yang tidak layak huni telah dievakuasi ke tempat keluarga atau kerabat. Kerusakan yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari dinding retak hingga bangunan yang rata dengan tanah.

“Kalau hujan turun, retakan ikut bergerak dan tanah bisa kembali amblas,” kata seorang petugas BPBD di lokasi.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut