PEMALANG, iNews.id - Pada (31/05) Israel dan Arab sepakat dan menandatangani perjanjian pasar bebas, yang ditandatangani oleh Menteri ekonomi Israel, Orna Barbivay, dan Abdulla bin Touq al-Marri, menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang pertama antara Israel dan negara Arab. Penandatanganan ini dilakukan di Dubai.
Hal ini akan menjadi sebuah sejarah dan bisa mempererat hubungan antara kedua negara yaitu Pemerintahan Israel dengan Pemerintahan Arab.
Teks persetujuan belum bisa dipublikasikan karena harus ditinjau kembali oleh Parlemen Israel dan diratifikasi resmi oleh pemerintah Israel, prosesnya bisa sampai dua minggu.
Selama beberapa dekade, Israel dikucilkan oleh semua kecuali dua negara Arab, dengan yang lain kebanyakan menghindari hubungan diplomatik formal dengannya karena kurangnya resolusi untuk konflik Israel-Palestina.
Perdagangan bilateral ini bernilai $885 juta pada tahun 2021, kata kementerian ekonomi Israel. Perjanjian perdagangan bebas memungkinkan nilai perdagangan tahunan meningkat menjadi $10 miliar dalam lima tahun, kata kementerian ekonomi Emirat.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menggambarkan kesepakatan itu sebagai “bersejarah,” dan mengatakan bahwa negosiasi, yang dimulai sekitar waktu kunjungan Bennett ke Emirates Desember lalu, menghasilkan “F.T.A. untuk ditandatangani dalam sejarah Israel.”
Kesepakatan itu juga akan meningkatkan kerja sama bilateral atas hak kekayaan intelektual, hak cipta dan paten, khususnya di bidang teknologi dan pertanian, dan dapat juga membantu perusahaan Israel dan Emirat bersaing untuk kontrak pemerintah di kedua negara.
Kesepakatan itu mengikuti beberapa tonggak lain dalam hubungan antara Israel dan mitra Arab barunya.
Editor : Anila Dwi