get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Tugu Leitje, Situs Makam Belanda di Pemalang yang Kini Jadi Cagar Budaya

Kabar Gembira! Stasiun Gambir akan Melayani KRL pada 2025

Rabu, 08 Juni 2022 | 14:20 WIB
header img
Pada 2025 Stasiun Gambir tidak mengoperasikan lagi kereta jarak jauh, tetapi KRL

PEMALANG, iNews.id - Stasiun Gambir akan berhenti beroperasi untuk kereta jarak jauh pada 2025, dan digantikan oleh Stasiun Manggarai

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan arahan dari aturan Double Double Track atau DDT Manggarai-Cikarang. Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral yang melayani KA jarak jauh, KRL, dan KA bandara.

"Sesuai masterplan dan desain yang ada, KA jarak jauh berhenti terakhir di Stasiun Manggarai. Setelah Stasiun Manggarai selesai dibangun, maka Stasiun Gambir akan diprioritaskan untuk melayani KRL," jelas Adita kepada wartawan (07/06/2022).

Untuk memfasilitasi agar tidak terjadinya penumpukan di Stasiun Manggarai Adita mempersiapkan infrastruktur penunjang, seperti akses dan lahan parkir.

 

Sebagai kilas balik tentang Stasiun Gambir, berikut disampaikan secara singkat sejarah berdirinya Stasiun Gambir. 

Mengutip dari situs KAI, asal usul pendirian Stasiun Gambir adalah gagasan yang dicetuskan oleh Gubernur Hindia Belanda, J.J. Rouchussen pada tahun 1846.

Pada saat itu, Rouchussen mengusulkan untuk dibangunnya jalur kereta api daei Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor), Setelah dilakukan selama kurang lebih dua dekade, cetusan ini dapat direalisasikan.

Menindaklanjuti usulan Rochussen, Pemerintah Kerajaan Belanda mengutus David Maarschalk untuk melakukan survei dan menyusun rencana pemasangan jalur kereta api Jakarta-Bogor. 

Pelaksanaan survei dilakukan oleh militer sebab di jalur tersebut dianggap rawan, baik gangguaan keamanan maupun tantangan dari pemilik tanah.

1869 dimulai pembukaan pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bogor. 

Pembukaan ditandai melalui upacara yang dihadiri Gubernur Jenderal P. Myer. Proyek sepanjang 56 km tersebut dipimpin oleh Ir. J. P. Bordes yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni Jakarta-Weltevreden, Weltevreden-Meester Cornelis, dan Meester Cornelis-Bogor. 

Selain itu, turut dibangun pula jalur simpangan ke Meester Cornelis (Jatinegara) dan simpangan ke Kleine Boom (Pasar Ikan). 

Jalur rel ini tergolong kelas dua, dengan bobot batangan rel 25 kg per batang. Dapat dilalui rangkaian kereta berkecepatan antara 20-59 km/jam.

1976 Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melaksanakan kerja sama pembangunan Kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi). 

Pengembangan Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Botabek) diharapkan mampu menjadi pemukiman baru untuk menampung penduduk Jakarta yang sudah overload.

Stasiun Gambir dibuka untuk umum pada tahun 1992. Presiden Soeharto yang meresmikannya. 

Stasiun baru ini memiliki tiga lantai, lantai pertama untuk loket penjualan tiket, lantai kedua sebagai ruang tunggu penumpang yang dilengkapi toilet, pertokaan serta restoran dan beberapa kantor pegawai, sedang lantai merupakan peron bagi para penumpang.

Stasiun Gambir berwarna dominan hijau lantainya pun dipasang porselen mengkilap dengan warna hijau. Selain Monas dan Istiqlal, bangunan baru Stasiun Gambir menjadi bangunan yang mudah dikenali di jantung kota Jakarta.

Editor : Anila Dwi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut