PEMALANG, iNews.id - Memiliki panggilan yang kuat untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, Tasliman (64 Th) yang bekerja sebagai tukang ojek, bertahun-tahun melewati suka duka mengumpulkan rupiah demi rupiah guna mewujudkan keinginannya untuk ibadah haji.
Tasliman (64 Th) bersama istrinya Marfuah (57 Th) warga RT. 3 RW. 2, Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat ini mengumpulkan rupiah sejak krisis moneter melanda Indonesia pada Tahun 1998 silam.
Melewati penantian yang sangat panjang mereka selama puluhan tahun, akhirnya terbayarkan. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 24 Juni nanti.
Selain untuk kebutuhan hidup, biaya pesantren keempat anaknya dan modal usaha, pasutri ini menyisihkan penghasilannya untuk naik haji.
Kendati harus mengojek, Tasliman optimis dirinya bisa menginjakan kaki ke Tanah Suci dengan modal tabungan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit.
Selain berhasil menyekolahkan anak-anaknya, Tasliman juga berhasil membeli sepetak sawah untuk bertani selain mengojek. Alhasil, Tahun 2012 lalu dirinya mendaftarkan diri bersama sang istri untuk menjadi jemaah calon haji Indonesia asal Kota Banjar.
Sempat gagal berangkat pada Tahun 2020 karena pandemi Covid-19, Tasliman kini menunggu waktu keberangkatan untuk mengantarkan impiannya menjalankan ibadah haji bersama istri tercinta.
Meski berat perjalanannya untuk mencapai keinginannya, tak lantas membuatnya menyerah apalagi berputus asa untuk mencari nafkah halal sebagai tukang ojek demi mencapai Tanah Suci.
Tasliman ia menuturkan suka dukanya berjuang keras menjadi tukang ojek dan petani karena ada keinginan naik haji.
"Saya selalu memandang gambar Ka'bah yang terpampang di rumah saya. Entah kenapa tiba-tiba hati saya merasa terpanggil untuk berjuang agar bisa mengajak istri saya melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci," ucap Tasliman, Selasa (7/6/2022).
Editor : Anila Dwi