get app
inews
Aa Read Next : Rayakan Ganjar Jadi Capres, Kader PDIP Pemalang Konvoi Becak Keliling Kota

Kisah Emet, Tukang Becak Asal Majalengka yang Naik Haji dari Hasil Menabung

Rabu, 08 Juni 2022 | 12:20 WIB
header img
Potret Emet, Tukang Becak Asal Majalengka yang Naik Haji dari Hasil Menabung

PemalangiNews.id - Sepasang suami istri Emet (65) dan istrinya Icih (62) berhasil mewujudkan keinginannya untuk naik haji pada Juni 2022 ini setelah menunggu puluhan taun.

Tukang becak dan buruh serabutan asal Dusun Jatiraga Timur, Kabupaten Majalengka itu mengungkapkan, dia mulai bercita-cita untuk menunaikan iba­dah haji sejak 30 tahun lalu.

Pria paruh baya yang biasanya mangkal di Pasar Kadipaten tersebut bisa naik haji setelah menabung dari sebagian hasil kerjanya mengayuh becak. 
Keinginan kuat itu terdorong oleh semangatnya untuk menjalankan semua Rukun Islam. 

Menurut Emet, ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat serta menunaikan salat dan zakat. 

Selain bertekad untuk naik haji, dirinya mengaku tak pernah batal puasa Ramadan walaupun harus bekerja keras.

“Ketika banyak orang menunaikan ibadah haji, saya pun ingin walau kondisi ekonomi tidak sebaik orang lain. Tapi, semua yang saya peroleh, disyukuri. Ketika melihat tayangan televisi yang menyiarkan para jemaah haji melaksanakan tawaf, keinginan hati semakin kuat untuk berangkat. Saya sering bertanya dalam hati, kapan bisa seperti mereka?” kata Emit seperti dalam keterangan tertulisnya.

Oleh karena itulah, sedikit demi sedikit, ia terus mena­bung. Setelah belasan tahun, akhirnya uang terkumpul untuk mendaftar haji bersama sang istri.

Setiap hari, Eme mewajibkan dirinya untuk menabung, berapa pun nilai yang ada. Tentu saja, semua setelah dikurangi kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran uang bulanan untuk membayar tagihan listrik atau kebutuhan sosial di kampungnya.

Menurut dia, dalam sehari, ia memperoleh uang antara Rp30.000 hingga Rp50.000. Sementara itu, pendapatan sang istri tidak menentu, tergantung ada orang yang menyuruhnya atau tidak. Yang jelas, buruh tani di wilayahnya dibayar Rp60.000 per hari, itu pun ketika musim tanam dan musim panen ikut derep bersama sang suami.

Tahun 2012, setelah uang dianggap cukup untuk membayar ongkos haji, mereka pun mendaftarkan diri. Saat itu, keduanya mendapat antrean berangkat berhaji pada tahun 2020. 

Namun, karena Covid-19 melanda, mereka baru bisa berangkat tahun ini. Eme dan Icih bergabung dengan kelompok terbang 11. Rencananya, mereka berangkat dari Majalengka pada tanggal 11 Juni 2022 dan dijadwalkan masuk ke Asrama Haji Jabar di Bekasi pada pukul 10.20.

Editor : Anila Dwi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut