Yehu mengaku bahwa kebiasaan yang dilakukannya bukan hanya saat ia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jemen Itwasum Polri di Mabespolri Jakarta Selatan, melainkan saat dimutasi sebagai Kabag Pengembangan Multi Media Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2013 - 2017 di Jakarta Pusat, ia pun masih tetap menaiki angkutan umum tanpa rasa malu kepada masyarakat yang melihatnya.
Alih - alih merasa gengsi, Yehu justru merasa tidak pantas saat ia menerapkan gaya hidup mewah disaat masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya serba kesusahan.
"Polisi itu pelayan dan pelindung masyarakat. Kalau saya jalan masuk kampung, masih banyak masyarakat hidupnya sederhana. Batin saya bilang 'kalau saya melebihi mereka gaya hidup saya sebagai polisi kan disumpah, masyarakat kan bos, harus di atas saya dunk'. Kenyataannya masih ada yang hidupnya susah, saya itu beruntung," jelas Yehu.
Yehu bahkan terang terangan mengajak semua lapisan masyarakat untuk menikmati fasilitas transportasi yang sudah disediakan oleh Ibu Kota. Sehingga bisa meninggalkan angkutan pribadi dan mengurangi kemacetan.
Editor : Sandi
Artikel Terkait