"Tidak, tidak usah. Itu bukan utang piutang. Kalau misal nggak siap, nggak usah jadi nikah," tutur Eli menirukan ucapan calon menantunya itu.
Karena tak terima dengan perlakuan DN, sontak Anjas pun membatalkan pernikahannya tanpa segan. Meskipun sudah dibujuk oleh Eli, Anjas nampaknya sangat sakit hati melihat orangtuanya dibentak oleh perempuan yang belum sah menjadi istrinya.
"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo (orang tua) aku," ujar Anjas.
Disamping itu, Anjas mengaku kaget lantaran tak melihat dekorasi pernikahan di halaman rumah DN. Sebaliknya, ia hanya melihat sebuah tenda terpal yang nampak seperti tenda kematian.
"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," kata Anjas.
Mengetahui itu, Anjas kemudian meminta kembali uang yang telah diberikan kepada keluarga DN. Namun, pihak DN mengaku tak bisa memberikannya secara penuh. Menurutnya, dari Rp30 juta yang telah diberikan Anjas sudah dibelikan motor baru.
"Kalau kami daktau, yang jelas kami dikasih tau tetangga dia, habis selesai seminggu lamaran, sudah beli motor baru," pungkas Anjas.
Editor : Lazarus Sandya Wella