JAKARTA, iNewsPemalang.id - Fenomena hujan meteor akan terjadi di langit Indonesia pada pertengahan Juli hingga awal Agustus 2025. Peristiwa ini terjadi karena bumi melintasi jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid.
Saat puing-puing tersebut memasuki atmosfer mereka akan terbakar dan menciptakan jejak cahaya yang kita kenal sebagai meteor.
Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa memiliki keunggulan bisa menyaksikan semua hujan meteor ini dari dua belahan bumi sekaligus baik utara maupun selatan
Dikutip dari Science Alert, Minggu (13/7/2025), ada tiga hujan meteor yang akan terjadi pada pertengahan tahun ini. Ketiganya akan mendominasi langit dengan karakteristik dan mencapai puncaknya dengan waktu yang berbeda.
Menurut para pengamat, pertengahan bulan Juli hingga awal Agustus 2025 merupakan waktu yang tepat untuk keluar dan menyaksikan langit malam yang dihiasi hujan meteor.
Sebagai informasi, hujan meteor muncul di langit setiap tahunnya. Hujan meteor terjadi ketika Bumi yang sedang mengitari Matahari melewati jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh asteroid atau komet yang lewat sebelumnya.
Saat Bumi bergerak di dalam jalur tersebut, puing-puing sisa dari komet atau asteroid akan menghantam atmosfer Bumi, yang bisa menciptakan jejak pijar atau bola api bernama meteor.
Lantas, di bagian wilayah Indonesia mana saja yang dapat menyaksikan fenomena hujan meteor?
Negara Indonesia terletak di sekitar garis Khatulistiwa sehingga masuk ke dalam dua belahan bumi sekaligus.
Belahan Bumi Utara mencakup wilayah sebagian Kalimantan dan Sulawesi bagian utara. Sementara itu, Belahan Bumi Selatan mencakup sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan.
Di kedua belahan Bumi tersebut, warga Indonesia dapat melihat fenomena hujan meteor tersebut.
Berikut adalah tiga hujan meteor yang akan muncul di pertengahan bulan Juli dan awal bulan Agustus di langit malam Indonesia:
1. Alpha Capricornid
Alpha Capricornid akan terlihat di langit bagian utara dan selatan. Meteor ini terbentuk akibat komet berperiode pendek bernama 169/NEAT yang mengorbit Matahari setiap 4,2 tahun sekali.
Meteor Alpha Capricornid dapat dilihat pada Sabtu, 12 Juli 2025 dengan puncaknya pada 29 hingga 30 Juli 2025.
Waktu terbaik untuk mengamatinya ada pada malam hari sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Tahun ini adalah puncak Alpha Capricornid terjadi ketika Bulan berada dalam fase sabit muda dengan iluminasi rendah, yang juga semakin meningkatkan visibilitasnya.
2. Perseid
Perseid berasal dari Komet Swift-Tuttle, sebuah komet berperiode pendek yang mengorbit Matahari setiap 133 tahun, dan memiliki radian di dekat rasi bintang Perseus, Cassiopeia, dan Camelopardalis.
Hujan meteor ini adalah yang paling banyak disukai oleh pengamat langit. Kemunculannya dilaporkan akan terjadi pada Kamis, 17 Juli 2025, dengan puncaknya pada 12 hingga 13 Agustus 2025, terutama pada bumi belahan utara.
Pada puncaknya, hujan meteor ini dapat mencapai 50 hingga 75 meteor per jam dalam kondisi langit gelap.
Tahun ini, pengamatan Perseids mungkin sedikit terganggu karena fase Bulan yang sedang terang (cembung dan membesar) muncul di langit pada waktu yang sama.
Namun, karena hujan meteor ini berlangsung sepanjang Agustus, masih banyak kesempatan untuk menyaksikannya.
Waktu terbaik untuk melihatnya adalah pada pagi hari, yakni pada tengah malam hingga fajar.
3. Southern Delta Aquariids
Southern Delta Aquariids yang berasal dari komet periode pendek 96P/Macholz yang mengorbit Matahari setiap 5,27 tahun sekali, dengan titik radiasi di konstelasi Aquarius.
Meteor ini akan mulai terlihat pada Jumat, 18 Juli 2025 dengan puncaknya pada 29-30 Juli 2025.
Hujan meteor Southern Delta Aquariids cahayanya lebih redup dibanding hujan meteor lain, menggunakan teropong bisa membantu agar terlihat jelas.
Pada puncaknya, Southern Delta Aquariids ini menghasilkan sekitar 20 hingga 25 meteor per jam yang berlangsung 48 jam.
Tahun ini, puncak hujan meteor ini terjadi saat Bulan dalam fase sabit muda, dan akan terbenam sebelum jumlah meteor mencapai titik tertinggi. Hal ini menciptakan kondisi langit yang cukup gelap. Maka dari itu, waktu pengamatan terbaik adalah antara tengah malam hingga menjelang fajar.
Bagi yang ingin melihat hujan meteor, ada cara terbaik, yakni dengan mengunduh aplikasi pengamat langit seperti Star Walk. Hal ini untuk membantu mengetahui kapan rasi bintang yang berkaitan akan muncul.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait