Memahami Sejarah dan Makna Spiritual di Balik Kuda Lumping Pemalang

Aryanto
Pertunjukan kesenian tradisional Kuda Lumping Pemalang. Foto: Istimewa

3. Unsur Magis dan Spiritualitas yang Kental

Tak lengkap rasanya pertunjukan Kuda Lumping tanpa momen trance. Penari kerap mengalami kondisi kesurupan, dan dalam keadaan tersebut mereka melakukan atraksi ekstrem seperti makan kaca atau berjalan di atas bara api. Properti tambahan seperti cambuk, topeng, dan kain warna-warni menambah kekuatan visual dan mistis pertunjukan.

4. Ritual Sebelum dan Sesudah Pertunjukan

Setiap pertunjukan diawali dengan ritual pemanggilan restu leluhur oleh sesepuh kelompok seni. Doa dan sesaji dipersembahkan agar pertunjukan berjalan lancar dan para penari yang mengalami kesurupan dapat kembali sadar dengan selamat. Ritual ini memperkuat kesadaran spiritual kolektif dalam masyarakat Pemalang.

Makna Spiritual dalam Tradisi Kuda Lumping

Kuda Lumping bukan hanya sarana hiburan, melainkan juga jendela untuk memahami filosofi hidup masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai spiritualitas. Setidaknya, ada empat makna utama yang terkandung dalam tradisi ini:

1. Penghormatan kepada Leluhur

Ritual yang mengiringi pertunjukan adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur yang diyakini menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam gaib. Melalui doa dan sesaji, masyarakat menyampaikan rasa syukur dan harapan akan perlindungan dan keberkahan.

Editor : Aryanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network