PEMALANG, iNewsPemalang.id – Desa Clekatakan, Kecamatan Pemalang, menunjukkan optimisme tinggi sebagai penghasil kentang unggulan dengan potensi menyaingi wilayah penghasil kentang ternama seperti Dieng.
Optimisme ini terlihat jelas pada momentum panen kentang simbolis dalam acara “Panen Raya Kentang Industri Lokal Multifikasi G0 Chitra” yang digelar di lahan pertanian wisata Igir Kandang pada Selasa (5/8).
Kepala Desa Clekatakan sekaligus Ketua Kelompok Tani “Maju Bersama”, Sutrisno, mengungkapkan bahwa desa yang dipimpinnya telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan besar seperti Indofood dan Wingsfood selama lebih dari 25 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, produksi kentang di wilayah Clekatakan mampu mencapai antara 5.000 hingga 6.000 ton per tahun.
Meski demikian, sejumlah tantangan seperti keterlambatan pengiriman bibit serta keterbatasan varietas unggul masih menghambat pengembangan kentang di desa ini. Untuk itu, kemitraan baru dengan perusahaan CMS dan AIMS diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif bagi kendala-kendala tersebut.
“Kami yakin, dengan dukungan teknologi dan suplai bibit berkualitas dari mitra baru, produksi kentang di Clekatakan dapat meningkat signifikan,” ujar Sutrisno.
Lebih lanjut, Sutrisno menekankan bahwa faktor alam seperti iklim, suhu, dan topografi Clekatakan merupakan modal utama yang mendukung kualitas dan kuantitas hasil panen kentang. Potensi ini diyakini mampu menjadikan Clekatakan sebagai wilayah penghasil kentang terbaik di Jawa Tengah, bahkan mengungguli daerah Dieng yang selama ini dikenal sebagai sentra kentang nasional.
Pengembangan pertanian kentang juga didukung oleh upaya optimalisasi aset daerah, termasuk pemanfaatan pasar beras dan gudang yang selama ini tidak terpakai. Rencana pembentukan food station di desa ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan ketahanan pangan lokal.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait