"Pertempuran Watukumpul": Kisah Heroik Korps Marinir Usir Belanda dan Ledakan Jembatan Wanarata

Aryanto
Taman Makam Pahlawan Jayana Sureng Yudha, Desa Penggarit Pemalang. Foto: Dok.net

Pertempuran berlangsung dari pagi hingga petang, melibatkan ratusan tentara dari kedua pihak. Dentuman senjata, teriakan komando, dan ledakan granat menggema di tengah desa perjuangan itu. Darah kembali tumpah. Tapi pasukan CM bertahan. Ketika matahari mulai tenggelam, Belanda mundur dengan membawa kekalahan, menyisakan korban jiwa dan puing-puing kendaraan perang mereka yang hangus dibakar api perjuangan.

Kegigihan yang Membendung Penjajahan

Tidak hanya Penggarit, desa-desa lain seperti Wiradesa dan Petarukan pun diserbu, namun berhasil dipertahankan berkat keberanian dan strategi pasukan Grup A CM CA IV. Belanda gagal memperluas wilayah pendudukan menjelang gencatan senjata. Perlawanan gigih para marinir inilah yang menjadi batu sandungan terakhir bagi ambisi kolonial di wilayah ini.

Jejak Perjuangan yang Tak Pernah Padam

Kini, setiap nama yang terukir di batu nisan TMP Jayana Sureng Yudha adalah simbol keberanian dan pengorbanan. Dari Watukumpul hingga Wanarata, dari Penggarit hingga Pegiringan—semua adalah medan laga di mana anak-anak bangsa mempertaruhkan segalanya demi Indonesia merdeka.

Mereka mungkin telah tiada, tapi nyala semangatnya masih berkobar dalam dada bangsa ini.

Editor : Aryanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network