PEMALANG, iNewsPemalang.id - Menurut prediksi BMKG, puncak musim kemarau di wilayah Jawa Tengah—termasuk Pemalang—diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2025, dengan dominasi Zona Musim (ZOM) mencapai 79,6%. Ini menunjukkan bahwa wilayah Pemalang secara umum sedang berada pada fase kemarau terpanas.
Namun demikian, prediksi ini juga memetakan kondisi curah hujan yang di atas normal di beberapa wilayah, terutama saat memasuki tahap transisi musim, sehingga potensi hujan lokal tetap mungkin terjadi meskipun secara umum dominan kering.
Pantauan iNews Pemalang, Rabu (20/8/2025), dalam sepekan terakhir hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin turun di wilayah Pemalang bagian selatan dan utara.
Kejadian Hujan di Jawa Tengah Selatan — Relevansi untuk Pemalang
BMKG mencatat fenomena hujan yang cukup signifikan di wilayah selatan Jawa Tengah hingga pertengahan Agustus. Data menyebut bahwa sejak 1–14 Agustus 2025, tercatat 7 hari hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Salah satu titik terparah terjadi di Bendung Ketenger, Baturraden (Kabupaten Banyumas), dengan curah hujan mencapai 103 mm per hari—kategorinya “sangat lebat”.
Walau Pemalang tidak langsung disebut, tren meningkatnya curah hujan di kawasan selatan menunjukkan bahwa fenomena hujan di tengah musim kemarau bukan hanya terjadi di selatan Jawa Tengah, tetapi juga bisa memengaruhi daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Pemalang.
Dinamika Atmosfer Penyebab Hujan di Musim Kemarau
Fenomena hujan yang terjadi saat musim kemarau ini didorong oleh mekanisme atmosfer kompleks seperti aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), gelombang tropis (Kelvin, Rossby, Mixed Rossby‑Gravity), serta zona konvergensi dari sirkulasi siklonik di Samudra Hindia dan pesisir Jawa.
Kondisi-kondisi ini menciptakan atmosfer yang cukup labil meskipun musim kemarau telah memasuki puncaknya.
Potensi Dampak bagi Pemalang
Bagi masyarakat di Pemalang, situasi ini patut diwaspadai karena beberapa alasan:
- Potensi banjir lokal dan tanah longsor, terutama di wilayah yang mudah terkena genangan saat hujan tiba-tiba.
- Ketidakpastian cuaca, di mana musim kemarau menjadi tidak cukup panas dan kering seperti biasanya, sehingga mengganggu jadwal pertanian dan aktivitas rutin.
- Perlu kesiapsiagaan ganda: menghadapi kekeringan dan potensi hujan lebat secara bersamaan.
Rekomendasi BMKG dan Ajakan Waspada
Sejumlah instruksi dan himbauan dari BMKG yang relevan bagi masyarakat di Pemalang antara lain:
- Selalu memantau informasi cuaca terkini melalui situs web BMKG, media sosial, atau aplikasi mobile infoBMKG.
- Bersiap terhadap potensi hujan lebat tetap ada di musim kemarau—jangan lengah dan hindari daerah terbuka saat petir atau angin kencang.
- Mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor dengan menjaga kebersihan lingkungan dan sistem drainase lokal.
Meski Agustus 2025 adalah puncak musim kemarau bagi Pemalang, fakta bahwa beberapa daerah di Jawa Tengah—terutama selatan—mengalami hujan intens menunjukkan bahwa cuaca di musim kemarau tetap dinamis dan tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk sigap dan tetap mengikuti arahan serta informasi dari BMKG demi keselamatan dan kesiapsiagaan bersama.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait