KATHMANDU, iNewsPemalang.id – Nepal berada di tepi jurang kekacauan total setelah gelombang protes yang dipimpin Generasi Z meledak menjadi pemberontakan nasional. Di tengah kabut gas air mata dan gedung-gedung yang terbakar, satu gambar kini menjadi simbol dari ambruknya kepercayaan publik terhadap pemerintah: Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel, hanya mengenakan helm dan celana pendek, berlari panik sebelum terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri dari amukan massa.
Video dramatis yang beredar luas itu menunjukkan Paudel dikejar oleh pengunjuk rasa, dipukuli, lalu menceburkan diri ke sungai di tengah teriakan massa yang marah. Adegan itu bukan hanya memperlihatkan betapa dalamnya krisis yang terjadi, tapi juga menandai keruntuhan citra kekuasaan di mata rakyatnya sendiri.
Kerusuhan yang melanda Nepal ini dipicu oleh kombinasi kebijakan otoriter—seperti pelarangan media sosial—dan kemarahan mendalam terhadap korupsi kronis yang selama ini dianggap tak tersentuh. Namun, protes damai yang dimotori kaum muda itu kini telah bertransformasi menjadi gelombang amarah rakyat yang meluluhlantakkan sendi-sendi kekuasaan.
Kemarahan rakyat tidak pandang bulu. Massa membakar lima kediaman mantan perdana menteri, termasuk milik Pushpa Kamal Dahal "Prachanda" dan Sher Bahadur Deuba. Tragisnya, Rajyalaxmi Chitrakar, istri dari mantan PM Jhala Nath Khanal, tewas mengenaskan akibat luka bakar saat rumah mereka dilahap api.
Tak hanya itu, mantan PM Deuba dan istrinya, Menteri Luar Negeri Arzu Deuba, dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangan brutal di kediaman mereka. Bahkan anggota parlemen seperti Eknath Dhakal turut menjadi korban kemarahan rakyat—dipermalukan secara publik dan diarak setelah ditelanjangi.
Institusi penegak hukum pun tak luput dari sasaran. Penjara Pusat Nakkhu dibakar habis. Dalam kekacauan itu, Rabi Lamichhane—tokoh populis dan pemimpin Partai Rastriya Swatantra (RSP)—dibebaskan oleh demonstran, memperkuat narasi bahwa rakyat kini mengambil alih kekuasaan secara langsung.
Gelombang amarah ini akhirnya memaksa Perdana Menteri K P Sharma Oli mengundurkan diri. Tentara Nepal kini turun ke jalan, mengambil alih kendali keamanan, namun menegaskan mereka tidak akan ikut campur dalam urusan politik.
Sementara itu, dari seberang perbatasan, India menyatakan siaga penuh. Pemerintah Narendra Modi membentuk Komite Kabinet Keamanan guna memantau situasi di negara tetangganya yang tengah bergolak.
Nepal kini memasuki babak baru dalam sejarahnya—babak di mana rakyat, khususnya generasi muda, tidak hanya menuntut reformasi, tetapi mendesak perombakan total sistem yang dianggap telah mengkhianati masa depan mereka. Dan di tengah reruntuhan kekuasaan, sosok menteri keuangan yang terpaksa menyelamatkan diri ke sungai menjadi metafora gamblang atas runtuhnya keangkuhan elite penguasa.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait