Gelombang protes bermula pada Senin (8/9/2025), dipicu oleh keputusan kontroversial pemerintah yang melarang penggunaan media sosial dan mewajibkan perusahaan global membuka kantor di Nepal. Kebijakan ini memicu kemarahan publik, terutama di ibu kota Kathmandu.
Sementara itu, Militer Nepal resmi mengambil alih kendali pemerintahan pada 11 September 2025, setelah gelombang protes besar-besaran selama dua hari mengguncang negara itu dan menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas serta ratusan lainnya luka-luka. Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh ini juga memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli lengser dari jabatannya.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait