PEMALANG, iNewsPemalang.id - Di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, terdapat destinasi wisata yang unik dan jarang ditemui di tempat lain: Komunitas Monyet Candi Batur. Meski namanya menyandang kata “candi”, kawasan ini bukanlah situs purbakala, melainkan hutan lindung seluas 3–4 hektar yang menjadi rumah bagi ribuan monyet ekor panjang.
Lokasi ini telah lama dikenal sebagai rest area alami yang kerap disinggahi pengendara jalur Pemalang–Purbalingga maupun wisatawan yang mencari suasana alam segar. Namun yang menjadikannya istimewa adalah keberadaan ratusan hingga ribuan monyet liar yang hidup bebas dan berinteraksi cukup dekat dengan manusia.
Kawanan Jinak di Habitat Alami
Menurut keterangan warga setempat, populasi monyet di kawasan Candi Batur diperkirakan mencapai sekitar 1.200 ekor. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan hidup dalam ekosistem hutan lindung yang dikelola oleh desa. Jenis yang mendominasi adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), satwa yang dikenal cerdas dan memiliki struktur sosial kompleks.
Uniknya, monyet-monyet ini sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Wisatawan dapat memberi makan langsung — biasanya berupa kacang atau pisang yang dijual oleh warga sekitar. Banyak pengunjung mengaku senang dengan pengalaman memberi makan karena monyet-monyet tersebut tidak agresif dan justru terlihat ramah.
“Anak-anak senang sekali. Bisa lihat monyet dari dekat, bahkan mereka mendekat saat kita pegang makanan,” ujar Ratna (30), salah satu pengunjung asal Purbalingga, Selasa (21/10/2025).
Mitos dan Nilai Budaya
Lebih dari sekadar objek wisata alam, Candi Batur juga menyimpan beragam kepercayaan dan mitos lokal. Warga meyakini bahwa memberi makan monyet di kawasan ini bisa mendatangkan keberkahan atau rejeki. Ada pula larangan tak tertulis untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau muda, karena diyakini dapat mengganggu "penjaga gaib" kawasan tersebut.
Tak jauh dari jalur utama, terdapat mata air alami yang dianggap keramat oleh warga dan kerap dijadikan tempat mengambil air untuk keperluan ritual.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait