PEMALANG, iNews.id – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memandang bahwa perbedaan adalah keniscayaan lahiriah dan rahmat dari Tuhan.
Pembuktian tersebut, lanjut Yudian, terlihat dari saling menghormati dan menyayangi dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, Yudian juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bagian sejarah peradaban umat manusia.
Kendati begitu, Yudian tidak memungkiri bahwa untuk turut andil dalam peradaban manusia, bangsa Indonesia harus mampu memandang kesatuan secara tepat.
"Memandang ke dalam sebagai kesatuan dan memandang keluar tentunya sebagai kesatuan," tegas Yudian dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, (Rabu, 01/06/2022).
Selain itu, derasnya perkembangan teknologi, ketegangan politik global, dan mutasi beragam penyakit, diharapkan bangsa Indonesia dapat merespons berbagai tantangan tersebut dengan langkah konkret.
Salah satunya, menurut Yudin, dengan menerapkan ideologi Pancasila. Pasalnya, sebagai ideologi, Pancasila memberikan kerangka nilai yang mesti diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan.
"Harus diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan, yang berorientasi pada persatuan nasional, tata kelola yang baik dan kemaslahatan publik," tegas Yudian.
Yudian menegaskan, BPIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk menyelesaikan berbagai tantangan.
"Kami siap hadir sebagai saudara sebangsa yang bersama-sama mampu membangun kemajuan yang dimulai dari diri sendiri, sehingga tercapai gotong royong yang merupakan nilai inti dari Pancasila, berjalan dalam setiap dimensinya," pungkas Yudian.
Editor : Abdul Kadir
Artikel Terkait