PEMALANG, iNews.id - Rasulullah SAW mengajarkan hambanya untuk selalu berdoa pagi.
Selain membawa ketenangan, doa merupakan amalan salah satu penghubung seorang hamba dengan Sang Pencipta. Tak hanya itu, melalui doa, hajat seseorang dapat diluapkan dengan harapan agar terkabulkan.
Seperti yang telah banyak diketahui masyarakat, doa juga merupakan bagian dari ibadah.
Bukan hanya memiliki banyak manfaat, doa yang diajarkan oleh Rasulullah yang dapat diamalkan umatnya.
Salah satunya doa pagi hari yang punya keutamaan membuka keberkahan dan pintu rezeki.
Berikut ini doa pembuka pintu rejeki beserta artinya:
Doa pagi hari pembuka pintu rezeki yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berasal dari kitab Al-Adzkar Nawawi karya Imam Nawawi yang bunyinya:
“Allahumma Bika Asbahna, Wa Bika Amsayna Wabika Nahya Wabika Namuutu Wailaikannusyuur.”
Artinya: "Ya Allah, Berkat-Mu kami bisa menikmati pagi hari, karena berkah-Mu kami bisa berada di sore hari, karena-Mu pula kami bisa hidup, dan dengan-Mu kelak kami wafat. Hanya kepada-Mu kelak kami akan kembali."
Selain itu doa pagi yang biasa diucapkan oleh Rasulullah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud dalam, Sahih Muslim yang berbunyi:
“Ashbahna wa ashbahal mulku lillāhi wal hamdu lillahi, la ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai‘in qadir. Rabbi, as’aluka khaira ma fi hadzihil lailata wa khaira ma ba‘daha, wa a‘udzu bika min syarri ma fi hadzihil lailata wa khaira ma ba‘daha. Rabbi, a‘udzu bika minal kasli wa sū’il kibari. A‘ūdzu bika min ‘azabi fin nari wa ‘adzābin dil qabri.”
Artinya: "Kami dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Editor : Anila Dwi
Artikel Terkait