Logo Network
Network

Video: Atraksi Spektakuler Kuda Kepang 'Kupas Kelapa dengan Gigi' Warnai HUT RI ke 80 di Cikendung

Aryanto
.
Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:46 WIB

PEMALANG, iNewsPemalang.id — Suasana Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, berubah menjadi lautan manusia pada Minggu (17/8), saat peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 80 digelar dengan penuh semarak. Namun, dari sekian banyak rangkaian acara, satu aksi yang paling memukau perhatian warga adalah atraksi kuda kepang yang luar biasa: kupas kelapa dengan gigi!

Tradisi kuda kepang atau jathilan, yang biasa identik dengan tarian trance dan kekuatan supranatural, kali ini menghadirkan tontonan langka yang membuat penonton berdecak kagum sekaligus merinding. Di tengah alunan gamelan dan sorak sorai warga, para pemain kuda kepang yang sudah "kemasukan" mulai menunjukkan kekuatan tak biasa. Salah satunya dengan menggigit kelapa tua—dan mengupasnya hanya dengan gigi!

Batok kelapa yang keras bagai batu itu dilubangi dan dikupas dalam waktu singkat, seolah-olah tak ada rasa sakit yang mereka rasakan. Penonton pun bersorak histeris, beberapa bahkan tak sanggup menonton dan menutup wajahnya dengan tangan. Namun, para penari tetap tenang, mata kosong, tubuh kaku namun kuat, bergerak dalam irama mistis khas kuda kepang.

"Ini bukan hanya hiburan, tapi juga bagian dari budaya dan warisan leluhur," ujar Sohi, ketua Paguyuban Silakupang Cikendung di tengah jalannya pertunjukan. 

"Kupas kelapa pakai gigi itu simbol kekuatan batin dan kesatuan dengan alam," tambahnya.

Aksi ini menjadi salah satu puncak acara HUT RI ke 80 di Cikendung, membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tak hanya bisa diekspresikan lewat upacara dan lomba, tapi juga lewat pelestarian budaya lokal yang penuh makna dan daya magis.

"Kesenian tradisional Sintren, Lais, Kuntulan dan Kuda Kepang (Silakupang) itu adalah warisan budaya leluhur yang harus tetap dilestarikan," kata Slamet HS, Kepala Desa Cikendung.

Langit sore Desa Cikendung yang cerah menjadi saksi semangat warganya yang membara tak kalah dari kota besar. Tradisi tetap hidup, dan Indonesia merdeka bukan hanya di kota—tapi juga di setiap jengkal desa seperti Cikendung yang terus menjaga identitasnya.

 

Editor : Aryanto

Follow Berita iNews Pemalang di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.