Satu keluarga di Desa Kubangpari, Kecamatan Kersana, Brebes, Jawa Tengah terpaksa tidur di teras rumah atau emperan, karena bagian dalam rumahnya sudah lapuk dan rusak nyaris ambruk sehingga berisiko untuk ditinggali.
Beberapa hari terakhir ini, keluarga itu hanya bisa memanfaatkan emperan rumahnya untuk tinggal.
Tak hanya untuk tidur, mereka juga menggunakan teras ukuran 6X2 meter itu untuk memasak. Rabu (15/6/2022).
Keluarga yang terdiri dari pasangan Akhmad Amin Lutfi (34) bersama isterinya, Dian Awid Saputri (41), dan selain itu juga harus berbagi emperan dengan kakak kandung Amin, Bahtiar (40) yang juga ikut tinggal di rumah tersebut.
"Rumah ini sudah ambruk dua kali. Tiga bulan lalu ambruk di bagian belakang, dan kami biarkan. Kemudian hari Minggu kemarin ambruk lagi di bagian samping. Karena takut ambruk semua, kami tidur di luar atau teras," tutur Amin, Rabu (15/6/2022).
Menurut Amin, kondisi rumah yang dihuninya tersebut sudah sangat lapuk. Sejumlah tiang penyangga sudah keropos dimakan usia. Tembok dan kerangka rumahnya juga sudah sangat rapuh.
Jika turun hujan, bagian dalam rumah selalu kebanjiran karena banyak atap yang bocor, bahkan mengalir deras dari atap ke lantai rumah.
"Kami terpaksa tidur di luar dengan alas tikar. Kami tidak berani tidur di dalam karena takut ambruk kena hujan. Jadi sudah empat hari ini kami tidur di teras," imbuhnya.
Rumah itu sendiri menurut Amin, merupakan peninggalan orang tuanya. Penghasilannya sebagai buruh di toko tidak memungkinkan untuk memperbaiki rumah tersebut.
Amin juga mengatakan, pihaknya pernah mengajukan permohonan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Namun, hingga kini bantuan itu belum pernah dia dapatkan.
"Sudah diajukan setahun lalu tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan sampai akhirnya rumah ambruk," tandas dia.
Editor : Abdul