PEMALANG, iNews.id – Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia membuat pemuda asal desa Wonorejo, Kulonprogo melamar kerja di perusahaan luar negeri. Siapa sangka, ia justru diterima di sebuah perusahaan yang berpusat di Singapura.
Pemuda tersebut bernama Nurrohman, yang kini bekerja dari rumahnya sebagai teknisi infrastruktur atau infrastructure engineer di perusahaan yang berkutat dalam Internet of Things (IoT). Dilansir dari mas-software.com, IoT sendiri mengacu pada device dan sistem di seluruh dunia yang terhubung satu sama lain dengan internet dan bisa saling berbagi data.
Keahliannya ini tidak dilirik oleh perusahaan di Indonesia karena ia hanya lulusan SMK. “Pertama karena saya lulusan SMK saja, terus selama ini di Indonesia kan masih dibutuhkan ijazah dan saya nggak punya ijazah pendidikan tinggi” jawab Nurrohman saat ditanya mengapa ia tidak bekerja pada perusahaan yang ada di Indonesia.
Nurrohman mengatakan bahwa sebagian besar perusahaan luar negeri tidak melihat ijazah melainkan melihat kemampuannya. “Diluar negeri itu kebanyakan dia ngga meminta (melihat) apakah ijazah itu pendidikan tinggi atau enggak” ungkap pria berumur 33 tahun itu.
Saat ini, dari dalam kamarnya ditemani sebuah kipas dan beberapa perangat komputer, ia mengelola puluhan server dari berbagai negara setiap harinya. Dari pekerjaannya itu, ia berhasil merenovasi rumah milik orang tuanya dan membantu warga dalam penyediaan fasilitas internet di pos ronda.
Editor : Abdul Kadir