PEMALANG, iNews.id - Sejumlah kuliner tradisional khas Kraton Kasunanan akan disajikan dalam acara internasional Forum Trade Industry Working Group (TIIWG) Group of Twenty (G20).
Hal itu disampaikan Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo usai acara wilujengan di Sasana Andrawina, Senin (4/6/2022) pukul 15.00 WIB.
"Ada menu ketan biru yang merupakan sajian khas Keraton Solo," kata Gusti Dipo kepada iNews.
Lebih lanjut, Gusti Dipo mengatakan, ketan biru memiliki tekstur lengket, sehingga dimaknai dapat merekatkan persaudaraan.
"Kami juga menyajikan apem atau appam yang terbuat dari tepung beras dicampur telur, santan, dan gula," imbuhnya.
Tak hanya itu, Gusti Dipo menjelaskan, Kraton Kasunanan juga menyajikan roti kecik atau camilan yang berbentuk stick berukuran sekitar 3-4 cm dengan rasa gurih manis.
Pada kesempatan yang sama, Pengageng Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri R.Ay. Febri Dipokusumo menambahkan ada sajian ala Indonesia yakni nasi gunung sari, sate pentul, dan dendeng age.
“Nasi gunung sari itu kita menunjukkan ada tumpeng ciri khas Indonesia," katanya.
Sedangkan sate pentul dan dendeng age merupakan lauk yang hanya disajikan delapan tahun sekali pada saat upacara adat adang Dal.
Sebagai informasi, sate pentul dan dendeng age biasanya disandingkan untuk dimakan bersama nasi yang dimasak oleh sinuwun (Raja Kraton Kasunanan).
Editor : Anila Dwi