"Misalnya, bagi siswa yang sekolah sembari bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, cara virtual ini bisa sangat membantu," imbuhnya.
Ia pun berharap, sekolah virtual bisa diselenggarakan secara berkelanjutan.
"Kami akan terus mengamati, mengaji outputnya seperti apa, bukan berarti coba-coba, tetap dalam proses tetap kami kawal, toh ini plus-minusnya 30 persen tatap muka, beda dengan saat pandemi kemarin, hampir seluruhnya online," paparnya.
Sementara itu, seorang wali siswa, Siyamto mengaku, program sekolah virtual sangat membantu putranya yang sempat tidak mendapat sekolah lantaran zona tempat tinggalnya termasuk blank spot.
"Untuk sementara ini, semuanya masuk, langsung tidak ada masalah karena tempatnya sudah ada, jarak rumah ke sekolah juga tidak terlalu jauh, hanya 2,2 kilometer (Km), kata Siyamto yang sehari-hari tinggal di Baluwarti.
Siyamto pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dari dinas yang sudah membantu terselenggaranya sekolah virtual ini.
Editor : Anila Dwi