“Anak saya menjadi malu hingga tak mau makan dan minum. Dia terus melamun dan sakit. Kemudian dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal saat dirawat,” ungkap sang ibu kandung. Korban kini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.
Kejadian perundungan atau bullying ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
"Betul kang, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini dibully sampai depresi kemudian meninggal di rumah sakit," ucap Ato Rinanto
KPAID dengan pihak kepolisian dari Polsek Singaparna telah mengunjungi rumah keluarga korban untuk memberi pendampingan psikis kepada keluarga korban.
Ato Rinanto menyatakan bahwa peristiwa ini nantinya akan diproses melalui jalur hukum agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Editor : Abdul Kadir