get app
inews
Aa Read Next : Meski Telah Buta, Bapak Dua Anak ini Kerja Keras Jualan Kerupuk Keliling untuk Nafkah Keluarga

Akibat Main Game, Bapak Dua Anak ini Alami Kebutaan Permanen

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 00:13 WIB
header img
Rahmad, bercerita, akibat main game dirinya mengalami kebutaan permanen. Kamis (13/10/2022). Foto: Istimewa

PEMALANG, iNews.id - Game merupakan satu aplikasi permainan yang saat ini banyak terdapat di handphone android yang sangat digandrungi oleh kebanyakan orang dari mulai anak-anak hinggga dewasa. 

Namun, akibat main game, seorang bapak dua orang anak ini mengalami kebutaan permanen.

Game, yang sejatinya adalah sebuah hiburan, baik menggunakan komputer atau handphone android, juga memiliki resiko tinggi yang dapat membahayakan bagi para penikmatnya.


Rahmad, sehari-hari berkeliling berjualan kerupuk goreng di desa sekitar, Pemalang. Foto: Istimewa
 

Resiko ini, tentu disebabkan salah satunya dari faktor radiasi dan pengaruh sinar layar monitor atau ponsel yang memancarkan gambar, yang tanpa disadari oleh para penikmat game di komputer atau handphone, yang lama kelamaan akan merusak saraf pada tubuh, seperti saraf mata.

Rahmad Hidayatullah (32), lelaki asal Kampung Kadubelang, Pandeglang, Banten, mengalami kebutaan permanen akibat selama beberapa hari main game tanpa henti, terus menerus.

Peristiwa itu dikisahkan oleh Rahmad, terjadi pada tahun 2022, sepuluh tahun lalu. Waktu itu, dirinya masih bekerja di sebuah pabrik yang ada di Jakarta.

Rahmad, begitu sapaan akrabnya, saat ini berdomisili di Pemalang, tepatnya di Desa Pedurungan, Kecamatan Taman.

Awal Mula Mengalami Kebutaan

Rahmad, yang saat ini telah dikarunia dua orang anak, menuturkan kisah pilunya kepada tim MNC Portal, saat tak sengaja bertemu di sebuah warung angkringan dekat Kantor DPU Pemalang, pada Kamis (13/10/2022).

Rahmad yang sedang beristirahat sambil minum dan menikmati rokoknya menceritakan, bahwa dirinya saat pertama kali mengalami kejadian itu (kebutaan) tahun 2012.

"Saat itu sekitar bulan Maret kalau gak salah mas," tuturnya memulai kisahnya, kepada tim MNC Portal.

"Karena libur, gak ada kerjaan saya di warnet main game selama empat hari," sambungnya.

Dalam kondisi gelap di ruangan warnet, lanjut Rahmad bercerita, tiba-tiba pada hari keempat saya main game, mata saya gelap tidak bisa melihat, rasanya pandangan mutar semua.


Dengan keterbatasannya, Rahmad berjuang memenuhi nafkah keluarga, istri dan dua anaknya, berjualan kerupuk keliling. Foto: Istimewa
 

"Sambil sempoyongan akhirnya saya pulang ke rumah di Tegal Alur Jakarta," tuturnya mengingat kejadian awal mula kebutaannya itu.

Keesokan harinya, dengan diantar temannya, Rahmad memeriksakan matanya di sebuah Rumah Sakit di daerah Cengkareng, Jakarta barat.

Tapi nasib berkata lain, dari hasil pemeriksaan matanya itu, sungguh di luar dugaan dirinya, betapa terkejutnya Rahmad, saat dirinya mengetahui telah mengalami kebutaan, kebutaan yang permanen sampai sekarang.

Berbagai pengobatan telah dia tempuh, tapi tak juga berhasil. Kini, bapak dua orang anak ini hanya bisa menyesali dirinya, dan pasrah.

Namun, kendati demikian nasib yang dialaminya kini, dirinya tidak putus asa dalam mengarungi kehidupannya. Bersama istri dan dua orang anaknya, kini dia tinggal di Desa Pedurungan, Kecamatan Taman, Pemalang.

Untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarganya sehari-hari, Rahmad berjualan kerupuk goreng, dengan berkeliling ke warung-warung atau warga desa sekitar.

"Kalau lagi ramai, saya dapat upah 100 ribu mas, kalau lagi sepi, 60 ribuan, bahkan kadangkala ya gak dapat duit sama sekali," ungkapnya polos.

 


Dengan keterbatasannya, Rahmad berjuang memenuhi nafkah keluarga, istri dan dua anaknya, berjualan kerupuk keliling di desa sekitar, Pemalang. Foto: Istimewa

Editor : Abdul Kadir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut