get app
inews
Aa Read Next : Memasuki Tahapan Jelang Pilkada, Polres Pemalang Gelar Patroli Skala Besar Akhir Pekan

Keren! Seniman Bayu Kusuma Angkat Grombyang Pemalang Dalam Bentuk Sendratari

Rabu, 02 November 2022 | 09:28 WIB
header img
Seniman lokal Pemalang ciptakan sendratari yang berisi drama dan tarif menggambarkan keelokan nasi Grombyang khas Pemalang / Foto : Pemkab Pemalang

Pemalang, iNews.id - Sega Grombyang atau Nasi Grombyang adalah salah satu kuliner khas Pemalang yang sudah sangat familiar di masyarakat lokal maupun luar daerah, utamanya bagi para penggemar kuliner daerah. 

Bahkan pada tahun 2021, kuliner ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Berangkat dari penetapannya sebagai WBTB, belum lama ini kuliner berkuah dengan irisan daging kerbau ini diangkat dalam bentuk seni drama dan tari oleh Sanggar Seni Kaloka 1972 Pemalang.

Mereka sukses tampil di Pendopo Agenda Gendhon Humardani Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo dalam acara Pagelaran Seni Jawa Tengah Pesona Mutiara Jawa 2022 pada 12 Oktober kemarin.

Koreografer Sanggar Seni Kaloka 1972, Bayu Kusuma menuturkan, alasannya mengangkat kuliner khas Pemalang dalam bentuk sendratari karena dirinya merasa tertarik dengan grombyang yang sudah ditetapkan sebagai WBTB. 

Pertunjukan tari tersebut menurut Bayu dimaksudkan agar kuliner khas Pemalang itu dapat disetarakan dengan makanan-makanan khas dari daerah lainnya sehingga tidak tertinggal.

Ia menuturkan, poin ke-6 dari objek pemajuan dan kebudayaan yaitu teknologi tradisional, dalam hal ini teknologi dalam mengolah grombyang menurutnya unik. Untuk melunakan daging kerbau dalam kuliner tersebut, lanjut Bayu tidak cukup hanya satu hari.

”Maka sebetulnya dalam drama yang ditampilkan, Saya membawa kipas, menghidupkan kompor untuk melunakan daging, itu sebagai simbol bahwasannya grombyang Pemalang itu enak dan istimewa karena pengolahannya juga istimewa,” paparnya.

Untuk dapat menggarap sendratari tersebut kata Bayu, butuh waktu sekitar satu setengah bulan. Dan yang paling lama dalam proses tari tersebut adalah konsep. Dimana tema kuliner dapat menjadi sebuah sendratari.

Terkait dengan performanya di Taman Budaya Jawa Tengah, Bayu menjelaskan, sanggarnya merupakan bagian dari Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jawa Tengah yang dipimpin Yoyok. 

Ia menjelaskan Yoyok telah memprakarsai agar setiap sanggar di Jawa Tengah nantinya bisa bergabung dalam forum tersebut supaya bisa mendapatkan kesempatan pentas di TBJT dengan membawa kearifan-kearifan lokal dan mampu mengangkat potensi daerah masing-masing di tingkat provinsi, nasional ataupun internasional.

”Dengan Grombyang yang sudah mendapatkan WBTB, harapan saya nantinya Pemalang akan bisa mengadakan festival kuliner nusantara,” imbuhnya.

Editor : Lazarus Sandya Wella

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut