Gubernur Jawa Tengah menambahkan bahwa kerjasama ini bukan hanya sekedar pameran, melainkan harus dibarengi dengan pola yang menjual.
"Kerja sama ini harapannya menjadi satu model, saya meyakini polanya tidak cukup hanya sekadar pameran tapi harus jualan, maka temanya hari ini dari expo ke ekspor. Itu menurut saya paling bagus," ujarnya.
Melalui kedutaan besar luar negeri, Ganjar menyebutkan bahwa pemerintah juga turut serta memfasilitasi UMKM yang berhasil ekspor salah satunya dengan membeli toko dan dijadikan Rumah Indonesia. Sehingga konsumen yang menginginkan produk dengan keunikan Indonesia bisa langsung datang ke tempat tersebut.
"Sehingga orang akan terbiasa bahwa dia membutuhkan sesuatu dengan tingkat keunikan ala Indonesia, dia tahu ke mana harus pergi,” katanya.
Ganjar juga menyampaikan kepada para pelaku UMKM agar tidak usah khawatir mengenai pendanaan sebab Bank Jateng sudah memfasilitasi berbagai skema kredit yang sangat meringankan para pelaku UMKM.
"Makanya kenapa kita bikin kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenial, itu sebenarnya kita pakai untuk menyikapi situasi seperti ini agar kemudian BPD seperti Bank Jateng itu betul-betul fit pada kondisi daerah dan waktu,"jelasnya.
Ganjar juga menghimbau para mahasiswa untuk mendampingi sejumlah UMKM dan kemudian dikurasi sehingga produknya berkualitas dan bisa naik kelas.
"Ini bagian dari cara kita menggerakkan UKM yang ada di Jawa Tengah yang musti naik kelas dan mereka bisa ekspor," pungkasnya.
Editor : Sandi