Jakarta, iNewsPemalang.id - Sempat tersalip oleh bawahannya Ferdy Sambo yang kini berada di kursi pesakitan, Krishna Murti mendapatkan promosi jabatan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggantikan posisi Irjen Johanis Asadoma sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri. Beliau resmi dilantik pada Selasa (18/10/2022).
Kini pangkat jenderal bintang dua berada di pundak Krishna Murti.
"Iya (pelantikan) sudah selesai," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Seiring mutasi jabatan yang diperoleh oleh Krishna Murti, Irjen Johanis pun ikut dimutasi menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini sesuai dengan Surat Telegram (TR) nomor 2224/X/KEP./2022 tertanggal 14 Oktober 2022 yang ditandatangani AS SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.
Menurut Krishna, dirinya mengaku bahwa sudah tiga kali menggantikan jabatan Johanis yang sama sama dimutasi.
"Tiga kali saya mengganti jabatan beliau di Divisi Hubungan Internasional. Kami lama berdinas mengurusi kerjasama internasional Polri. Kami juga sama2 menjadi peacekeeper di Pecahan Jugoslavia dan Darfur Sudan," tulisnya dalam akun Instagramnya.
Ia juga menuliskan ucapkan selamat dan doa kepada rekannya tersebut dalam ungggahan instagram pribadinya @krishnamurti_bd91.
"Selamat bertugas Irjen Pol Joni Asadoma sebagai Kapolda NTT. Semoga abang sukses ditempat baru yg bukan asing lagi karena sudah pernah menjadi Wakapolda NTT," tulisnya.
Selain promosi jabatan yang berhasil ia dapatkan, Irjen Krishna Murti juga dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana walaupun memiliki kekayaan yang ditaksir sekitar Rp 3,3 Milyar.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), keyaannya tersebut sebagian besar berasal dari harta warisan keluarga berupa tanah senilai Rp 2,4 Milyar. Sedangkan mengenai aset transportasi, dirinya hanya mempunyai satu unit Honda CR-V tahun 2010 yang diterimanya sebagai hadiah seharga Rp 160 juta. Hal ini tentunya menunjukkan gaya hidup Krishna Murti yang tebilang cukup sederhana disamping profesinya yang merupakan seorang inspektur jenderal.
Editor : Lazarus Sandya Wella