“Teman-teman yang sebagian ada yang bilang nama saya kekurangan huruf, Bapaknya ga mau mikir buat anaknya. Tapi ada juga yang bilang nama saya unik, ini, itu,” jelas D.
Ayah D, Mulyaji bercerita kalau dirinya juga pernah mengalami pengalaman unik saat akan membuat akta kelahiran.
“Waktu pembuatan akta kelahiran, saya sudah daftarkan dari desa masuk ke Disdukcapil, di kecamatan dicoret-coret. Ini koq tidak lengkap surat-suratnya, lalu dikembalikan, kemudia saya jelaskan kalau namanya memang D. Akhirnya petugasnya minta maaf,” terang Mulyaji.
Pernak-pernik pengalaman yang dialami oleh D, tak membuat dirinya merasa menyesal.
“Pilihan orang tua itu adalah yang terbaik untuk anaknya. Saya bangga karena memiliki nama yang ukin,” pungkas D.
Editor : Lazarus Sandya Wella