Pemalang, iNewsPemalang.id - Gerai Mixue nampaknya telah tersedia di berbagai wilayah, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Bahkan, dengan banyaknya gerai tersebut menyebabkan munculnya sebuah tren di media sosial dengan sound 'Dion Mulya'.
Namun siapa sangka dibalik maraknya perkembangan salah satu brand ice cream tersebut justru terdapat perjuangan yang sangat luar biasa oleh perintisnya.
Kisah tersebut berawal pada saat Zhang Hongchao merintis sebuah produk ice di tahun 1997. Awalnya, ia hanya menjajakan es serut kepada anak - anak di sekitar sekolahan.
Modalnya pun cukup terbatas. Zhang hanya memiliki uang senilai Rp.7 juta yang didapatkannya dengan meminjam kepada sang nenek.
Ia kemudian membelanjakan uag tersebut untuk mmbeli freezer, meja, dan kursi. Sedangkan alat serutnya, ia ciptakan sendiri dengan merakitnya secara manual.
Bisnis es serut pun dijalananinya dalam kurun waktu sembilah tahun namun tak menunjukkan perkembangan yang signifikan alias tak laku.
Hingga pada tahun 2006, Zhang berhasil menciptakan ice cream pound dengan rasa yang berkualitas namun dibanderol dengan harga yang cukup murah.
Saat gerai lain menjualnya dengan harga Rp.20ribu, Zhang hanya menjual di harga Rp.5ribuan saja. Dari situlah orderan ice cream kemudian membludak.
Zhang mengaku keteteran dalam memenuhi permintaan konsumen. Lalu, ia pun memulai penjualan franchise dan berhasil menarik banyak peminat.
Hingga kini, gerai Mixue diketahui telah mencapai 21.000 unit dengan penghasilan Rp50 triliun dan diperkirakan akan terus berkembang.
Editor : Lazarus Sandya Wella