INDIA, iNewsPemalang.id - India sukses meluncurkan satelit tanpa awak, Aditya-L1 ke luar angkasa menuju Matahari pada Sabtu (2/9/2023) lalu. Diperkirakan empat bulan lagi satelit satelit itu akan sampai di lokasi, yakni Titik L1.
Dikutip dari situs Jagranjosh, Rabu (6/9/2023), Ketua ISRO Sreedhara Panicker Somanath menyebut, Aditya-L1 menempuh perjalanan yang cukup lama hingga mencapai 135 hari.
Adapun titik L1 bukan tempat yang sangat dekat dengan Matahari, melainkan merupakan lokasi yang sangat ideal untuk melakukan penelitian terhadap Matahari.
Titik L1 diketahui merupakan wilayah yang sangat stabil dan tidak terpengaruh oleh kondisi luar biasa yang terjadi di Matahari.
"L1 adalah titik stabil secara gravitasi yang terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi ke Matahari. Artinya Aditya-L1 akan selalu berada pada posisi relatif yang sama terhadap Matahari dan Bumi. Posisi itu sangat ideal untuk melakukan pengamatan Matahari secara terus menerus," tulis situs Jagranjosh.
Hal tersebut diyakini akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk mengamati aktivitas Matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca antariksa secara real time.
Dalam misinya, satelit Aditya-L1 India membawa tujuh perangkat untuk mengamati fotosfer, kromosfer, dan lapisan terluar matahari (korona) dengan menggunakan detektor elektromagnetik, partikel, dan medan magnet.
"Kedatangan Aditya-L1 ke Matahari justru akan memberikan banyak manfaat buat semua pihak. Tidak hanya buat India tapi negara-negara di seluruh dunia," kata Nigar Shaji, Project Director ISREO.
Penelitian itu akan membantu para ilmuwan memahami aktivitas Matahari, seperti angin Matahari dan jilatan api Matahari.
Dari situ juga akan diketahui pengaruh fenomena kondisi Matahari terhadap bumi dan cuaca dekat ruang angkasa secara real time.
Editor : Aryanto