PURWOKERTO, iNewsPemalangid - Demo mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menuntut dicabutnya kebijakan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di Gedung Rektorat sempat diwarnai kericuhan, bahkan sejumlah kaca gedung pecah, Senin (29/4/2024).
Kericuhan terjadi saat massa dari ratusan mahasiswa Unsoed memaksa masuk gedung rektorat untuk bertemu Rektor dihadang petugas keamanan kampus. Aksi saling dorong mendorong pun terjadi, akibatnya sejumlah kaca gedung pecah.
Mahasiswa menilai kenaikan UKT tersebut terlalu tinggi, mencapai 5 kali lipat dari UKT tahun 2023.
Sementara pihak rektorat beralasan jika kenaikan UKT 2024 didasarkan atas berbagai pertimbangan, diantaranya biaya UKT yang berlaku selama ini ditetapkan sejak tahun 2012, belum pernah mengalami penyesuaian.
Menteri Aksi dan Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed, Muhammad Hafidz Baihaqi, kepada awak media mengatakan, unjuk rasa dipicu UKT mahasiswa baru 2024 mengalami kenaikan berkali-kali lipat, dibandingkan tahun sebelumnya.
Dia menuturkan, seperti Program Studi Keparawatan Kelas Internasional, menetapkan nominal UKT tertinggi sebesar Rp52 juta di 2024, mengalami kenaikan hampir 5 kali lipat dibanding 2023 yang hanya sebesar Rp9 juta.
Program studi lainnya, kata dia, yakni di Fakultas Hukum, dari nominal paling besar Rp3 Juta, dengan peraturan baru ini naik menjadi Rp14, 5 Juta. Hafidz menyebut, kenaikan juga berlaku di program studi lainnya.
Editor : Aryanto