get app
inews
Aa Read Next : Memasuki Tahapan Jelang Pilkada, Polres Pemalang Gelar Patroli Skala Besar Akhir Pekan

Polisi di Pemalang Bikin Alat Pengolahan Sampah, Asap Pembakaran Jadi Liquid Smoke untuk Pertanian

Jum'at, 12 Juli 2024 | 19:01 WIB
header img
Aiptu Wiyono, anggota Polsek Bantarbolang Polres Pemalang membuat alat pengolahan sampah. (Istimewa)

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Aiptu Wiyono, anggota Kepolisian yang berdinas di Polsek Bantarbolang Polres Pemalang ikut berpartisipasi dalam penanganan masalah sampah di Kabupaten Pemalang. Dia mendesain sebuah alat pengolah sampah yang berfungsi mengubah sampah organik dan anorganik menjadi liquid smoke.

Aiptu Wiyono mengatakan, dirinya mendesain sendiri alat yang ia sebut Win Incireaktor, setelah sebelumnya berdiskusi tentang penanganan masalah sampah dengan Kepala Desa Penggarit Kecamatan Taman, Imam Wibowo.

“Saya tertarik untuk membuat alat tersebut, sehingga mengajukan penawaran kepada Kades Penggarit, agar mempercayakan pada kami dalam pembuatan alat untuk mengolah sampah rumah tangga, serta sampah sisa-sisa pertanian di Desa Penggarit,” kata Aiptu Wiyono.


Alat pengolahan sampah buatan Aiptu Wiyono siap dioperasikan di Desa Penggarit Pemalang. (Istimewa)

Aiptu Wiyono mengatakan, awalnya Kades Penggarit hanya menginginkan alat untuk mengolah asap pembakaran sampah organik, menjadi liquid smoke pengganti pestisida.

“Namun saya juga mencoba membuat alat, yang dapat mengubah asap pembakaran sampah tanpa pilah menjadi liquid smoke, agar dapat turut berpartisipasi dalam mengatasi masalah sampah rumah tangga yang kini sedang ditangani pemerintah Kabupaten Pemalang,” imbuhnya.

Berbekal ilmu yang didapat semasa mengenyam pendidikan di Sekolah Teknik Mesin (STM), ditambah mencari informasi terkait cara kerja mesin incinerator dan reaktor di internet dan youtube, Aiptu Wiyono memberanikan diri untuk mendesain alat tersebut.

“Alhamdulillah kami berhasil membuat alat hasil kombinasi incinerator dan reaktor, untuk mengolah sampah organik dan anorganik, dan kemudian asap pembakaran dari keduanya menghasilkan jenis liquid smoke yang berbeda,” jelasnya.

Aiptu Wiyono mengatakan, pembakaran sampah organik menghasilkan bio karbon, dan asap pembakarannya menghasilkan liquid smoke yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pestisida.

“Sedangkan liquid smoke dari pembakaran sampah tanpa pilah atau anorganik, dapat dimanfaatkan untuk mengurai amoniak dan membersihkan kotoran di kandang peternakan ayam,” imbuhnya.

Masih kata Aiptu Wiyono, suhu pembakaran sampah anorganik mencapai 800 derajat celcius, sehingga sisa-sisa pembakaran sampah akan berubah menjadi abu.

“Hasil uji emisi yang telah dilakukan, asap pembakaran yang dikeluarkan dari Win Incireaktor hanya mengandung karbondioksida sejumlah 0,02 persen,” jelasnya.

Dia mengatakan, alat pengolah sampah tersebut dia design sendiri, dan merakitnya bersama karyawan di bengkel las miliknya, di Desa Surajaya Kecamatan Pemalang.

“Proses perakitan Win Incireaktor memakan waktu selama 1,5 bulan,” katanya.

Menurutnya, lamanya proses pengerjaan disebabkan dirinya masih terus melakukan penyempurnaan selama perakitan berlangsung.

“Kami memberikan pendampingan pada karyawan yang melakukan perakitan di bengkel las, saat kami sedang tidak berdinas,” imbuhnya..

Di lain pihak, Kades Penggarit Imam Wibowo mengatakan, alat pengolah sampah yang dibuat Aiptu Wiyono akan dilaunching oleh pemerintah Desa Penggarit tanggal 15 Juli 2024, dan akan dikelola oleh BUMDES.

“Win Incireaktor akan digunakan, untuk mengolah sampah yang ditampung di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Desa Penggarit," kata Imam.

Imam mengatakan, Win Incireaktor dapat dimaksimalkan dalam pengelolaan sampah, sebanyak 8 kubik perhari.

"Liquid smoke yang dihasilkan, akan dimanfaatkan komunitas petani dan peternak di Desa Penggarit Kecamatan Taman,” imbuhnya.

Sementara, Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan, Win Incireaktor adalah salah satu solusi Kabupaten Pemalang, dalam menghadapi permasalahan sampah.

“Ini akan kita dukung, bersama, agar pengolahan sampah setiap desa di Kabupaten Pemalang tidak bertumpu pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” kata Kapolres Pemalang.

Kapolres Pemalang menambahkan, selain untuk mengatasi keterbatasan daya tampung TPA, serta meningkatnya jumlah sampah akibat bertambahnya jumlah penduduk, Win Incireaktor, juga menghasilkan liquid smoke yang memiliki nilai ekonomis. 

“Jadi nilai ekonomisnya bisa dimanfaatkan, serta permasalahan sampah dapat kita selesaikan secara bersama-sama,” jelasnya.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut