PEMALANG, iNewsPemalang.id - Prospek agrowisata saat ini sepertinya sangat menjanjikan, terutama pertanian di pedesaan. Pemandangan alam yang indah turut menambah nilai jual tersendiri untuk memikat para pengunjung.
Puji, warga desa Simpur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, memanfaatkan lahan pertanian seluas kurang lebih setengah hektare untuk menanam pohon kelengkeng.
Dia berharap kedepan kebun kelengkeng yang dipeliharanya akan menjadi obyek wisata pertanian di desanya. Selain sedang menjadi tren, prospek agrowisata pertanian sangat menjanjikan.
Hal ini selaras dengan Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah menggagas kampung Hortikultura, yang juga direspon baik oleh para petani.
Agrowisata yang merupakan rangkaian kegiatan wisata dengan memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensial berupa pemandangan alam di kawasan pertanian maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya, perlu didorong untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan.
Perkebunan kelengkeng milik Puji terletak di Dukuh Mrica, Desa Simpur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Merupakan daerah dengan ketinggian 400 mdpl dengan pemandangan alam pebukitan yang indah di kawasan lereng Gunung Slamet.
Menurut Puji, kebun kelengkeng yang ia garap berawal dari rasa penasarannya melihat banyak tanaman kelengkeng di wilayahnya yang tumbuh bahkan pohonnya besar- besar namun tidak ada yang berbuah. Dari situ dia mulai terdorong mencari tahu sebab tidak berbuahnya pohon-pohon kelengkeng itu.
"Awalnya saya penasaran, di sini banyak petani tanam pohon kelengkeng dan tumbuh bahkan pohonnya besar, namun tidak ada yang berbuah," kata Puji di lokasi kebun kelengkeng miliknya, Selasa (16/7/2024).
"Ternyata setelah saya belajar dari berbagai sumber, tanaman kelengkeng itu selain diberi pupuk dan penyiraman yang baik, perlu upaya perangsangan agar berbuah," imbuhnya.
Puji mengatakan, dia menanam kelengkeng sebanyak 120 pohon, dan telah berhasil berbuah setelah dilakukan perangsangan dengan obat organik booster.
"Alhamdulillah kemarin setelah saya coba kasih booster sudah berbuah," ujarnya.
"Mudah-mudahan beberapa bulan ke depan, tanaman kelengkeng di kebun kami sudah bisa berbuah serentak," imbuhnya, seraya kembali melanjutkan aktifitasnya.
Editor : Aryanto