“Awal mulanya itu dari kegiatan hobi yang sangat menyukai kayu. Jadi kemudian terinspirasi dengan trend dunia. Jam kayu itu kan dimulai dari luar kalau ngga salah” tutur Rizki
“Terus Indonesia kan terkenal dengan kayu-kayunya tuh. Jadi sebenarnya konsep back to nature itu udah relate banget lah dengan kondisi Indonesia yang suplai kayunya juga berlimpah, maka inspirasinya itu dari situ” lanjut Rizki.
Dalam menjalankan bisnis, sudah pasti menemui suatu kendala. Bisnis milik Rizki ini sempat terkendala saat maraknya pandemi Covid -19, namun kini diketahui bisnis tersebut sudah mulai kembali berkembang.
Selain kendala pandemi Covid – 19, Rizki juga menghadapi kendala lain yaitu bahan baku kayu yang ia gunakan mulai berkurang.
“Kesulitannya paling ketersediaan kayu sonokeling yang sudah semakin berkurang, kemudian juga kayu mapel juga itu kan limbah dari pabrik ya, kadang kita nggak kebagian gitu,” jelas Rizki
Rizki Pebriani berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan penyediaan kayu untuk para pelaku UMKM pengrajin jam tangan kayu.
Editor : Abdul
Artikel Terkait