Selain motif - motif tersebut, Slamet juga menambahkan bahwa ada motif lain seperti 'Pakis' dan 'Kepiting'. Motif - motif yang sudah disebutkan merupakan motif batik klasik yang sudah turun temurun, kecuali Batik Kepiting.
Batik Kepiting sendiri merupakan batik asli ciptaan Pak Slamet, dan masih dalam proses pembuatan. Diantara 7 motif yang sudah disebutkan menurut pengrajin batik Slamet, Batik Simbar Kencono adalah yang paling banyak diminati.
Pasalnya, batik tersebut dijual dengan harga Rp 250 ribu per potong dan jauh berbeda dengan Batik Sekar Manggar yang dijual seharga Rp 400 ribu per potong. Perbedaan ini tentunya disebabkan karena tingkat kesulitan dan durasi pengerjaan yang berbeda.
Batik Sekar Manggar sendiri biasanya diproses sekitar 2 minggu lebih. Motifnya yang rumit dan butuh ketelitian tentunya membuat harga jauh lebih mahal. Namun hal ini tidak mengurangi minat para pembeli yang mencari keunikan dan keindahan kain batik khas Nusantara.
Selama menjadi pengrajin batik, Slamet mengaku penjualan per bulannya hanya sekitar 5 potong batik dengan motif yang berbeda. Namun, setelah pemerintah Kabupaten Pemalang gencarkan pemakaian batik bagi para ASN, dirinya mengaku terbantu karena bisa menaikkan omset UMKM nya.
Editor : Lazarus Sandya Wella
Artikel Terkait