"Akhirnya saya memilih beternak kambing, karena saya lihat alam di desa Penggarit masih banyak menyediakan pakan ternak kambing, seperti rumput dan dedaunan masih melimpah," ungkapnya sambil terus mengawasi ternak kambingnya yang diangon.
Menurutnya, ia mengawali usaha ternak kambingnya dengan 10 ekor cempe (anak kambing), yang kemudian dia pelihara hingga lama-lama bertambah menjadi ratusan ekor kambing.
Adapun kambing yang dipelihara Yoto adalah kambing jenis wedus gembel, karena menurutnya kebanyakan warung-warung sate membelinya jenis kambing ini.
"Saya menjualnya ketika kambing sudah berusia 4 bulan (putus menyusu)," terangnya.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait