Pemalang, iNews.id - Kabupaten Pemalang kini memiliki sebuah taman agrowisata yang menyuguhkan berbagai macam jenis tanamam anggrek, mulai dari dendrobium, vanda, cattleya, kuku macan, ekor tupai, anggrek tebu dan jenis anggrek bulan.
Wisata tersebut bernama Penggarit Orchids yang berlokasi di Desa Penggarit, Sebelah Barat Lapangan, Sawah,Ladang, Seberang sungai, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang.
Menurut pengelola wisata yaitu Hesti Sulanjari, Penggarit Orchids sudah berdiri sejak tahun 2004 dan memiliki sekitar 40 ribu tanaman anggrek yang berhasil dibudidayakannya.
"Kalau taman anggrek di sini sudah ada sejak 2004, dan terus berkembang sampai sekarang," ungkapnya.
Green house dengan luas 3.500 meter persegi ini banyak menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Bahkan, wisata ini juga merupakan satu - satunya tempat budidaya anggrek di Kabupaten Pemalang sehingga pihaknya memiliki relasi yang cukup luas dalam melakukan pemasaran tumbuhan tersebut.
“Untuk pemasaran, kebetulan ada beberapa pedagang yang dari luar kota setiap bulannya mereka ambil disini kisaran 500-1500 pot untuk dijual lagi disana. Untuk harga eceran kita tetap melayani”, ujar Hesti.
Selain sebagai tempat wisata dan penjualan, Penggarit Orchids juga menyambut baik para pengunjung yang hendak melakukan pembelajaran dalam budidaya tanaman anggrek.
"Kami juga tak segan berbagi ilmu, dan banyak yang sharing mengenai budidaya anggrek maupun cara merawat anggrek. Kami terbuka dan selalu menerima para pengunjung yang ingin bertukar pengetahuan," jelas Hesti.
Menurut Hesti, ada dua jenis anggrek favorit para wisatawan, yakni jenis anggrek bulan dan dendrobium.
"Namun paling diburu pengunjung anggrek jenis anggrek bulan dan dendrobium, dua anggrek tersebut jadi favorit wisatawan yang berkunjung ke sini," jelasnya.
Hesti mengaku, bahwa ia mampu mengeluarkan 5 ribu pot tanaman anggrek setiap bulannya yang dikirim kepada para konsumen di berbagai daerah. Meskipun demikian, Hesti tetap mematok tanaman budidayanya dengan harga yang cukup terjangkau.
Untuk tanaman anggrek jenis dendrobium sendiri dipatok dengan harga Rp.25 ribu sampai Rp.40 ribu. Kemudian anggrek bulan antara Rp. 80 ribu sampai Rp.150 ribu. sementara untuk harga anggrek jenis vanda antara Rp. 60 ribu sampai dengan Rp. 200 ribu.
Bahkan, Hesti menyebutkan bahwa permintaan anggrek selama pandemi justru mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal itu disebabkan para konsumen yang cenderung lebih menyukai aktivitas berkebun ketimbang melakukan aktivitas di luar rumah.
“Dimasa pandemi Alhamdulillah malah lebih ramai. Ibu-ibu cenderung jadi lebih suka menanam. Prosentasenya sekitar lima puluh persen lebih ramai di banding sebelum masa pandemi. Kebanyakan dari luar kota," pungkasnya.
Editor : Lazarus Sandya Wella
Artikel Terkait