PEMALANG, iNewsPemalang.id - Kue lepet, makanan berbahan pokok beras ketan yang dibungkus daun kelapa ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat Pemalang. Bentuknya lonjong dan diikat tali bambu.
Jajanan jadul kue lepet ini diolah dengan cara sederhana. Bahan beras ketan dicampur santan kelapa dengan bumbu garam lalu dibungkus daun kelapa dan diikat seperti pocong menggunakan tali sirat bambu, kemudian dikukus hingga matang.
Konon, kue lepet ini mengandung filosofi yang mengandung makna suatu pengakuan diri bahwa manusia memiliki kelepatan (kesalahan), yang sepatutnya harus disadari.
Tak heran, jika kue lepet ini banyak dihidangkan sebagai suguhan tamu pada momen hari raya Idul Fitri, di mana merupakan hari bermaafan dengan sesama.
Menurut Mbah Mar (80), kue lepet ini juga mengandung makna, bahwa manusia pada akhirnya akan tebujur mati dan diikat (dipocong).
Editor : Aryanto
Artikel Terkait