"Saya tidak lahir sebagai seorang muslim. Saya lahir dan dibesarkan sebagai orang kristen. Namun, setelah tumbuh dewasa, saya menemukan jalan menuju Islam," ungkap Ragnar.
"Bagi saya, yang paling penting adalah pemahaman tentang Tuhan. Teman-teman saya membawa saya ke masjid dan mengajari saya tentang konsep Tuhan dan ajaran Islam. Itu menyentuh hati saya dan mendorong saya untuk memeluk Islam," imbuhnya.
Ragnar mengatakan, dirinya resmi memeluk Islam pada usia 15 tahun. Sejak saat itu, dia pun telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, selama 10 hingga 11 tahun.
"Saya menjadi mualaf saat berusia sekitar 15 tahun. Sejak itu, saya telah menjalankan ibadah bulan Ramadhan. Jadi, sudah sekitar 10-11 tahun saya menjalankannya," ujarnya.
Ragnar Oratmangoen mengaku sangat bangga dan merasa istimewa menjadi warga negara Indonesia (WNI), terlebih dapat menjalankan ibadah bulan Ramadhan di tanah kelahirannya.
Selain itu, kebahagiaan dirinya juga dirasakan di lingkungan barunya, yakni Timnas Indonesia, yang mayoritas muslim dan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait