SINJAI, iNewsPemalang.id - Seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan harus membawa adiknya ke sekolah setiap hari setelah ibunya meninggal dunia karena sakit.
Kisah pilu gadis kecil itu beredar luas dalam video viral yang diunggah di media sosial. Video yang memperlihatkan momen siswi sekolah dasar gendong adik di sekolah sambil belajar itu pertama kali diabadikan oleh sang wali kelas, hingga akhirnya viral di media sosial.
Menurut wali kelas Nuraini, pemandangan sang murid membawa adiknya ke sekolah seperti ini sudah menjadi rutinitasnya selama 4 bulan terakhir. Kendati demikian, sang adik terlihat tidak rewel, bahkan nampak senang berada dalam pelukan kakaknya.
Akbar (2) setiap hari ikut sang kakak Nuraeni(9) ke sekolah setelah ibunya meninggal karena kanker. (Tangkapan Layar)
Pasca ibunya meninggal dunia, kehidupan masa kecil kedua bocah ini pun terasa sangat memilukan. Hari- hari yang biasanya diisi dengan banyak bermain bersama teman-teman sebayanya pun terpaksa dikorbankan.
Nuraini, gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu harus berubah menjadi sosok yang dewasa, demi menjaga adik tercintanya.
Gadis kecil 9 tahun yang tinggal di Desa Barania Kecamatan Sinjai Barat Sulawesi Selatan ini setiap hari terpaksa membawa adiknya ke sekolah pasca ibunya meninggal dunia akibat kanker, karena sang adik menangis jika ditinggalkan.
Dalam video memperlihatkan, Nuraini sembari menggendong adiknya yang bernama Akbar berusia 3 tahun, hanya menonton temannya yang sedang bermain riang gembira di lapangan sekolah.
Tak hanya itu, ternyata sebelum sang ibu meninggal, Nuraini sering membolos sekolah lantaran harus merawat adik dan ibunya yang sakit. Sementara ayahnya harus bekerja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nuraini, gadis cilik siswi Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan ini tampak tanpa beban meski setiap hari harus menggendong adiknya ke sekolah. Bahkan sang adik nampak tertidur pulas di pangkuannya dengan kepala tersandar di atas lengannya.
Sambil mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh sang guru, Nuraini nampak tenang dengan adiknya yang tertidur lelap dalam pangkuan dan pelukannya.
Memang sepeninggal ibunya, Nuraini harus berjuang menggantikan sosok ibu bagi sang adik yang masih berusia 2 tahun. Sementara itu, sang ayah yang hanya buruh tani setiap hari harus bekerja banting tulang di sawah dan ladang.
Kepala Desa Barania, Firman M Maddolangang kepada wartawan mengatakan, kedua anak tersebut, Nuraini dan Akbar ini memang sulit dipisahkan karena rasa kasih sayang mereka satu sama lain pasca ibunya meninggal dunia.
"Luar biasa, walaupun sebenarnya ini sang adik diasuh oleh neneknya, tetapi si adik tidak mau terpisah dengan kakaknya, begitu sebaliknya," kata Firman, dikutip dari salah satu sumber, Rabu (27/3/2024).
Video viral yang memperlihatkan kondisi memilukan Nuraini yang menggendong adiknya ke sekolah itu pun akhirnya sampai ke orang nomer satu di Kabupaten Sinjai.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Kepala Dinas Pendidikan, Irwan Suaib, kemudian mendatangi kediaman Nuraini di Dusun Kadoro Buhua Desa Barania Kecamatan Sinjai Barat, untuk melihat langsung kondisinya.
Tak hanya itu, Pemkab Sinjai juga memberikan bantuan berupa sejumlah uang tunai dan kebutuhan pokok santunan dari pejabat koperasi dan beberapa pihak lainnya.
Sebagai pihak yang bertanggung jawab, Pemkab Sinjai memastikan setiap anak Sinjai harus mengenyam pendidikan yang layak. Pemerintah Desa setempat diminta untuk membantu keluarga Nuraini.
Selain itu, tenaga pendidik PAUD juga diperintahkan agar membantu mengedukasi adik Nuraini untuk aktif bersekolah di kelompok bermain sehingga dapat fokus belajar.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait