Pasar Kamis Wage Desa Penggarit, Nostalgia Kuliner Tradisional Zaman Dulu

Tri Arifka
Pasar Kamis Wage di kawasan wisata Taman Benowo Park Desa Penggarit Kabupaten Pemalang, nostalgia makanan jadul. (Istimewa)

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Pasar Kamis Wage diselenggarakan di kawasan wisata Taman Benowo Park, Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Alasan pasar ini dinamakan Pasar Kamis Wage karena pasar ini dilaksanakan sebulan sekali setiap hari Kamis Wage. Di pasar ini para pengunjung akan disuguhkan dengan kuliner-kuliner tradisional zaman dahulu yang jarang ditemukan di tempat lain.

Pasar Kamis Wage dibuka dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Namun biasanya, karena banyaknya ribuan pengunjung membeludak menghadiri pasar tersebut, pada pukul 09.00 WIB seluruh kuliner tradisional di sini sudah habis terjual. Sehingga pengunjung yang ingin mencicipi semua makananan tradisional yang dijajakan disarankan untuk datang lebih awal ketika pasar ini sudah dibuka. 


Makanan jadul atau jajanan tradisional di Pasar Kamis Wage. (Istimewa)

Penghasilan pasar kamis Wage ini tergolong fantastis, karena dalam sehari bisa mencapai puluhan juta.

“Pasar Kamis Wage ini biasanya mendapatkan uang sedikitnya 30juta dalam sehari” Ungkap Rikie Bayu Jatmiko pengelola Benowo Park pada wawancara (28/2/2024). 

Seperti pasar tradisonal pada umunya, Pasar Kamis Wage ini juga memilki cara bertransaksi yang unik. Agar dapat membeli makanan tradisional yang dijual oleh sekitar empat puluh pedagang, pembeli wajib menukar uang dengan klitik, yaitu kepingan koin yang terbuat dari kayu. 

Satu klitik dapat ditukar dengan uang senilai Rp2.000,00. Uang tersebut dapat digunakan untuk transaksi seperti membeli makanan, oleh-oleh, ataupun benda lainnya yang dijual oleh pedagang setempat.

Para pedagang yang berjualan ditempatkan berjejer di saung-saung yang telah disediakan oleh pengelola wisata Taman Benowo Park. Untuk menambah kesan jadul dari pasar ini, para pedagang yang mayoritas perempuan menggunakan pakaian tradisional berupa kebaya.  

Cara menyajikan hidangan kuliner ini juga masih tradisonal. Aneka kuliner diletakkan dalam wadah yang terbuat dari tanah liat. Bungkus makanan tersebut menggunakan daun pisang atau daun jati. Sedangkan minumannya menggunakan wadah yang terbuat dari kayu atau batok kelapa. 

Editor : Aryanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network