WASHINGTON, iNewsPemalang.id - Pada 5 November, Calon presiden Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS). Donald Trump memperoleh suara electoral sebesar 277 pada Rabu (6/11) pukul 5.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
Trumpt mengalahkan capres Kamala Harris dari Partai Demokrat. Kamala Harris tertinggal dengan 224 Voting. Trumpt menang telak karena batas electoral vote adalah 270 suara di Amerika Serikat.
Selain itu, Trump memenangkan popular vote sebanyak 70.871.620 suara (51,0%). Sedangkan Kamala mendapatkan 65.963.074 suara (47,5%).
Trump mendapatkan 270 lebih suara setelah menguasai voting di bagian beberapa negara, seperti swing state dan Wisconsin (49%). Dirinya menang di semua Swing States, termasuk Michigan, Arizona, Georgia, Nevada, Nort Carolina dan Pennsylvania.
Trump sudah mendeklarasikan kemenangan ketika suara electoral mencapai 267 pada dini hari.
"Ini adalah kemenangan politik yang belum pernah kita lihat di negara sebelumnya," ucap Trump.
Sebelumnya Trump pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada 2017-2021. Kemudian sempat menyalonkan diri di pemilihan presiden 2021 tetapi diklahkan oleh Joe Biden politisi dari Demokrat. Dalam sejarah Amerika Serikat selama seabad ini, Trumpt adalah presiden pertama yang memenangkan pemilu kedua secara tidak berturut-tutut.
Dirinya mengemukakan sesuai slogan kampanyenya bahwa periode kedua pemerintahan Trump akan menjadi "zaman keemasan" Amerika.
"Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika, yang akan memungkinkan kita untuk membuat Amerika hebat lagi," katanya.
Presiden Amerika Serikat yang terpilih akan dilanttik pada hari Senin, 20 Januari 2025 di kompleks US Capitol. Pelantikan ini akan menjadi pengesahan presiden AS ke-60.
Akibat dari kemenangan Donald Trump, mata uang AS naik. Bitcoin mencapai rekor tertinggi dari kemenangan Trump. Sedangkan sebagian pasar besar ekuitas Amerika Sekrikat semakin menguat.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait
