Kisah Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih Jelang Proklamasi Kemerdekaan

Aryanto
Fatmawati Soekarno menjahit bendera pusaka merah putih menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Foto: Dok.net

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Pada masa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, suasana di Jakarta sangat tegang. Kekuasaan Jepang mulai melemah setelah kalah dalam Perang Dunia II, dan semangat kemerdekaan di kalangan para pemuda dan tokoh nasionalis semakin membara.

Di tengah suasana yang genting itu, Fatmawati Soekarno, istri dari Ir. Soekarno, memiliki peran penting yang sering terlupakan: ia menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Menjahit dengan Mesin Jahit Tangan

Fatmawati yang saat itu masih muda dan sedang hamil tua, menjahit bendera dengan menggunakan mesin jahit tangan di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Kain merah dan putih yang digunakan untuk bendera itu diperoleh secara terbatas, karena situasi penjajahan membuat bahan-bahan sulit didapat.

Mesin jahit yang digunakan Fatmawati adalah mesin jahit sederhana yang tidak menggunakan listrik. Dengan penuh semangat dan ketelitian, Fatmawati menjahit dua potong kain—satu berwarna merah, satu putih—menjadi sang Saka Merah Putih berukuran besar, yang kemudian dikibarkan pertama kali pada saat proklamasi.

Simbol Kemerdekaan

Bendera yang dijahit oleh Fatmawati itu dikibarkan oleh dua pemuda, Latief Hendraningrat dan Suhud, tepat setelah Soekarno membacakan naskah proklamasi pada pagi hari 17 Agustus 1945.

Editor : Aryanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network