PEMALANG, iNewsPemalang.id – Di tengah kekacauan politik global dan keruntuhan Kekaisaran Jepang pada pertengahan 1945, sebuah babak penting dalam sejarah lokal tengah disusun secara diam-diam di Kabupaten Pemalang. Wilayah ini, seperti banyak daerah lain di Indonesia, menjadi saksi bisu pergolakan menuju kemerdekaan yang berlangsung penuh ketegangan dan semangat juang.
Pemalang di Bawah Bayang Pendudukan Jepang
Menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pemalang masih berada di bawah kendali militer Jepang. Pemerintahan kolonial yang otoriter menekan kehidupan masyarakat, dengan kontrol ketat di berbagai sektor. Namun, di tengah tekanan itu, semangat kebangsaan mulai mengakar, khususnya di kalangan pemuda, guru, dan tokoh masyarakat lokal.
Berbagai organisasi seperti Pemuda Republik Indonesia, Barisan Pelopor, hingga jaringan bawah tanah perlahan tumbuh dan beroperasi dalam senyap. Mereka menyebarkan ide nasionalisme dan mulai membahas kemungkinan Indonesia merdeka, jauh sebelum berita dari Jakarta tiba.
Proklamasi di Jakarta, Gaungnya Sampai ke Pemalang
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Namun, keterbatasan komunikasi membuat kabar bersejarah ini tidak serta-merta diketahui di Pemalang. Butuh beberapa hari hingga informasi itu sampai melalui siaran radio dan surat kabar yang dibawa dari kota-kota terdekat seperti Pekalongan dan Tegal.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait