Pemerintah daerah menargetkan “lompatan IPM” sebagai agenda prioritas, melalui peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta daya beli masyarakat. Program-program terintegrasi terus didorong agar IPM tidak hanya meningkat secara kuantitatif, tetapi juga berkelanjutan secara kualitas.
Infrastruktur dan Aksesibilitas: Penghubung Ekonomi Baru
Salah satu katalis positif dalam pembangunan ekonomi Pemalang adalah akses tol Pemalang–Batang, bagian dari jaringan Trans-Java Toll Road. Kehadiran jalan tol ini memperkuat konektivitas antarwilayah dan menjadi peluang besar bagi arus distribusi barang serta akses ke pasar regional.
Pemerintah daerah menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai faktor strategis untuk menciptakan efek ganda (multiplier effect), terutama dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor penunjang seperti perdagangan, transportasi, dan logistik.
Tantangan Struktural: Ketergantungan dan Ketimpangan
Meski memiliki potensi, Pemalang masih menghadapi sejumlah tantangan utama:
- Ketergantungan tinggi pada sektor primer yang rentan terhadap iklim, harga komoditas, dan produktivitas rendah.
- Produktivitas pertanian belum optimal karena keterbatasan teknologi, kualitas SDM, dan minimnya infrastruktur pendukung.
- Kemiskinan dan ketimpangan wilayah, khususnya di desa-desa, masih menjadi isu sentral.
- Sektor industri dan investasi belum sepenuhnya menyerap tenaga kerja lokal secara merata.
- Koordinasi dan integrasi data bantuan sosial dinilai masih perlu diperkuat untuk efektivitas penyaluran.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait